SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Surabaya mulai melakukan kroscek seluruh berkas pendaftaran Bacawali sebagai tahapan pasca pendaftaran. Baik berkas Risma-Whisnu Sakti maupun Rasiyo-Dhimam Abror Djuraid.
Kroscek tersebut meliputi adanya rekomendasi yang diturunkan oleh DPP partai pengusung. "Nanti kami akan Jakarta untuk memastikan secara aktual kepada siapa DPP menurunkan rekom," kata Komisioner Panwaslu Kota Surabaya Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran, Drs. HM. Safwan.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Safwan mengatakan, proses terebut akan diverifikasi secara detail. Proses ini memakan waktu sampai tiga hari ke depan. Batas waktunya dimulai sejak diterimanya seluruh berkas oleh KPU Kota Surabaya.
Menyoal adanya rekomendasi Dhimam Abror yang dikabarkan belum menyerahkan rekom asli, wewenang mengesahkan untuk diterima atau tidaknya merupakan tanggung jawab KPU Kota.
"Biarkan KPU bekerja dulu. Kami tidak mau mencampuri soal itu. Tentunya, setelah ada verifikasi baru kroscek secara detail kami lakukan," pungkas Safwan.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Sementara kemarin (13/8), Panwaslu Surabaya diundang ke KPU untuk bersama-sama melakukan verifikasi berkas. Ketua KPU Kota Surabaya, Robiyan Arifin menyatakan, penelitian berkas seluruh Pasangan Calon akan dilakukan. "Panwas juga hadir. Namun, proses ini kami lakukan tertutup," kata Robiyan.
Dikatakan Robiyan, pemeriksaan ini akan mengkroscek seluruh berkas dokumen. Baik berkas Risma-Whisnu Sakti; maupun Rasiyo-Dhimam Abror Djuraid. "Kalaupun ada revisi, KPU masih memberikan waktu dalam perbaikan. Yakni selama lima hari," terang pria berdarah Madura ini.
Jika tidak ada kendala maupun kekurangan, pleno akan segera digelar untuk mempersiapkan tahapan penetapan pasangan calon.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Di sisi lain, konsentrasi Bacawawali Surabaya Dhimam Abror Djuraid terpecah. Di tengah menjalani Tes Kesehatan di Graha Amerta, RSUD dr.Soetomo Surabaya, kemarin (13/8), Dhimam mengaku utusan pengambil rekomendasi dari DPP PAN menghilang. "Nomor ponselnya kami hubungi tidak aktif. Termasuk rumahnya kami datangi juga dibilang tidak ada," katanya kepada media.
Menurut dia, orang suruhan tersebut dipasrahkan untuk mengambil rekom ke DPP PAN. Itu setelah partai berlambang Matahari Terbit ini meminta Dhimam untuk mengambil Rekom asli di Jakarta.
Sebab, diakui Dhimam posisi Pengurus PAN saat itu terkonsentrasi agenda Muswil PAN di Kediri. "Nah karena posisi kita waktu itu sedang sibuk dan lagi kalut. Saya menyuruh Tim Relawan saya yang berangkat," terangnya.
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Ketua Harian KONI Jatim ini lantas menganggap kepercayaan yang dipasrahkan sudah dilakukan. Hingga sampai detik menjelang pendaftaran Selasa kemarin, dikira Dhimam tidak ada persoalan.
Mantan Pimred ini baru tersadar saat proses pendaftaran. Dia baru mendapat kabar bahwa rekomendasi yang diserahkan berupa scan dari faksimili. "Makanya sekarang kami coba untuk menelusuri keberadaan orang suruhan saya," terang Dhimam. (lan/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News