Komisi C Dewan Surabaya Minta Tidak Ada Pembatasan Hotel

SURABAYA (bangsaonline) - Ratusan hotel beragam kelas tumbuh subur di sudut Kota Surabaya. Tahun ini, tercatat ada sekitar 20 hotel akan kembali berdiri di Surabaya.

Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Sachiroel Alim Anwar mengatakan, perekonomian Surabaya ditopang dua sektor, yakni jasa dan perdagangan. Nah, sektor jasa ini termasuk didalamnya adalah hotel. Keberadaan hotel ini menjadi penopang bagi kegiatan perdagangan. 

Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin

Dengan jumlah penduduk 3 jiwa, Surabaya tentu menjadi pasar yang menarik. Sehingga, banyak perusahaan-perusahaan, baik skala nasional dan internasional yang berekspansi ke kota ini. “Perkembangan hotel di Surabaya sudah menjadi hal yang tidak terelakkan. Ini karena pasar membutuhkan itu,” katanya.

Menurut Alim, lantaran menjadi penopang ekonomi, maka tidak perlu ada pembatasan. Justru ketika ada pembatasan, maka tentu akan memperlambat pergerakan ekonomi. Dalam jangka panjang akan merugikan pemerintah sendiri karena pendapatan dari pajak hotel menjadi berkurang. Yang dilakukan pemerintah sekarang adalah, melakukan penataan. Sehingga, keberadaan hotel-hotel tersebut tidak mengganggu keindahan kota.

“Kalau pembatasan hotel saya kira janganlah. Tentunya, para pelaku bisnis hotel ini sudah melakukan studi yang mendalam sampai mereka berani mendirikan hotel di Surabaya,” paparnya.
Sementara Wakil Ketua I Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, M Sholeh mengatakan, dari 20 hotel yang akan dibangun sepanjang tahun 2014, enam diantaranya berbintang tiga. Sisanya merupakan hotel budget. Saat ini, di Surabaya ada sekitar 50 hotel berbintang dan hotel budget dengan jumlah sebanyak 7.000 kamar. Dengan adanya 20 unit hotel baru ini, maka jumlahnya akan menjadi 70 hotel berbintang dan budget.

Baca Juga: Reses Perdana, Ning Ais Serap Aspirasi Ratusan Masyarakat di Simokerto

“Dengan banyaknya hotel yang ada, maka persaingan akan semakin ketat. Tapi, kami berharap persaingan berjalan dengan sehat dan tidak saling merugikan," harapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO