BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Wakil ketua DPRD Bangkalan, Hotib Marzuki, menanggapi polemik antara PKB dan PBNU saat ini. Menurut dia, gencarnya hantaman PBNU kepada PKB sudah mulai berimbas kepada ulama sepuh dan Nahdliyin.
Kegelisahan para ulama itu disampaikan oleh Kiai Kharismatik, di antaranya KH. Mustofa Bisri, KH. Sukron Makmun, dan tak terkecuali KH. Ma'ruf Amin, yang sekaligus merupakan Wakil Presiden RI.
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mojokerto Gelar Reses di Desa Kintelan
Disampaikan olehnya, banyak kalangan menilai hantaman PBNU kepada PKB adalah keinginan sahwat politik dari Gus Yahya dan Gus Ipul untuk menahkodai PKB ke depannya, mengingat PKB saat ini sudah menjadi partai menengah ke atas seiring dengan naiknya suara PKB pada Pemilu 2024.
Seruan ulama sepuh agar PBNU berdamai dengan PKB tidak diindahkan oleh Gus Yahya. Pihak terkait malah membuat acara tandingan dengan mengadakan apel kesetiaan 100 ribu kader Ansor, dan Pagar Nusa yang informasinya juga diadakan di Bali saat pelaksanaan Muktamar pada 24 Agustus mendatang.
“Pertanyaannya, apa urgensi apel kesetiaan diletakkan di Bali? Jangan jangan apel kesetiaan itu akan diganti nama dengan muktamar juga sebagai muktamar tandingan di Bali. Wallahu a'lam,” ucapnya.
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
Kemudian, ia melanjutkan selain apel kesetiaan Ansor dan Pagar Nusa serta Muktamar PKB di Bali, ada kisah yang menarik juga tentang Mubes Ulama yang dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan dan menghasilkan Amanah Bangkalan.
Salah satunya, amanahnya adalah untuk MLB PBNU. Menurut dia, hal tersebut sangat beralasan mengingat PBNU saat ini sudah semakin keluar dari semangat khittah NU, dan membuat gaduh di kalangan Nahdliyin.
“Jika PBNU ngotot men-take over PKB dari Gus Muhaimin, MLB PBNU sudah tidak bisa dihindari, dan PBNU akan pecah jadi 2. Dan tidak menutup kemungkinan PBNU akan mengadakan Muktamar PKB tandingan. Maka tidak salah dan sangat tepat jika ulama ulama sepuh kita menyarakan seruan damai atau islah antara PBNU dan PKB,” paparnya.
Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Perempuan dan Anak, DPRD Bangkalan Upayakan Dua Raperda Selesai Tahun ini
“Biarlah PKB berjalan sebagai manifestasi politik NU dan PBNU menjadi sandaran politik kebangsaan dari PKB. Semoga kita selalu mendapat hidayah dari Allah SWT. Amin,” pungkasnya. (ida/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News