Tim Paslon 02 Halindra-Joko Klaim Unggul di Debat Perdana Pilbup Tuban 2024

Tim Paslon 02 Halindra-Joko Klaim Unggul di Debat Perdana Pilbup Tuban 2024 Suasana di acara debat perdana Pilbup Tuban 2024

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tim pemenangan paslon 02 Bupati-Wakil Bupati Tuban, Aditya Faridzky-Joko Sarwono, mengklaim unggul dalam debat perdana yang diselenggarakan KPU di Grand Javanilla, Minggu (20/10/2024) malam.

"Menurut kami paslon Mas Lindra dan Pak Joko yang lebih unggul. Dan Alhamdulillah Calon Bupati dan wakil bupati kami bisa menjawab dengan detail pertanyaan dari panelis maupun dari paslon 01," terang Ketua Tim Pemenangan Paslon , Suratmin, kepada wartawan, Senin (21/10/2024).

Baca Juga: KPU Tuban Siap Gelar Debat Publik Perdana

Menurut Suratmin, masyarakat Tuban sudah bisa menilai mana paslon yang lebih cerdas, memiliki pengetahuan, pemahaman, serta pengalaman, untuk mewujudkan Kabupaten Tuban yang lebih sejahtera.

Ia menilai paslon 02 yang merupakan seorang birokrat bisa mengungguli setiap debat meskipun berbeda tema.

"Alasannya, materi debat yang disiapkan panelis sudah dipahami dan dibuktikan dengan kinerja Mas Lindra selama memimpin Kabupaten Tuban," katanya.

Baca Juga: Relawan Bolone Mas Bup Tuban Deklarasikan Dukungan untuk Paslon Halindra-Joko

Suratmin juga menanggapi jalannya debat, di mana Paslon 01 Riyadi-Waffi menyinggung angka stunting di Kecamatan Kerek yang memperihatinkan di angka 50 persen.

"Kami juga menegaskan, bahwa tadi paslon 01 menyampaikan di Kecamatan Kerek angka stunting sekitar 50 persen. Lah itu data dari mana? Dan itu jelas ngawur serta menyesatkan. Padahal faktanya hingga akhir Agustus 2024, angka stunting di Kecamatan Kerek hanya sekitar 10,86 persen," bebernya.

Sebelumnya, saat debat berlangsung, Paslon 01 Riyadi-Wafi mengingatkan pentingnya perbaikan data dan memastikan kader posyandu cakap dalam mengoperasikan alat timbang, alat ukur, agar indikator stunting sesuai dengan standar dari Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Baliho Milik Bupati Petahana Tuban Ada yang Belum Diturunkan

"Termasuk pencegahan terjadinya pernikahan dini dan tekanan psikis. Oleh karena itu, perlu adanya beasiswa gratis untuk jenjang SMA agar anak muda tidak buru-buru menikah," ucap Riyadi.

Riyadi juga sempat menyinggung soal anggaran dana stunting yang diduga digunakan untuk mencetak baliho.

Hal itu langsung ditanggapi oleh paslon 02. Cabup Aditya Faridzky mengatakan, jika tahun 2021 lalu angka stunting mencapai angka 26 persen, dan saat ini angka stunting di Tuban sudah turun di 17,1 persen.

Baca Juga: Masuk Masa Cuti Kampanye, Baliho Halindra saat Jabat Bupati Tuban Ada yang Belum Dicopot

"Sudah ada screening kesehatan untuk mencegah stunting, misalnya ditemukan anemia maka remaja putri akan diberikan tablet penambah darah, kalau terindikasi stunting akan diberikan penambah gizi. Apalagi permintaan dispensasi menikah juga telah menurun," ucap Lindra.

Menanggapi soal dugaan anggaran dana stunting untuk cetak baliho, Lindra mengaku jika pembuatan baliho menjadi salah-satu cara untuk sosialisasi progam.

"Seharusnya tidak ada masalah kalau memang tujuannya untuk sosialisasi," timpalnya. (wan/van)

Baca Juga: Bawaslu Tuban Imbau Kades Netral saat Proses Pilkada 2024, Ancaman Pidana Jika Terbukti Memihak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO