SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengamat Politik Universitas Airlangga Surabaya, Hariyadi, Senin (7/9) menilai peluang pasangan Rasiyo – Lucy Kurniasari untuk mendaftar dan lolos sebagai bakal calon walikota dan wakilnya dari Partai Demokrat dan PAN cukup besar. Pasalnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, yang notabene Ketua DPD Partai Demokrat Jatim memiliki kepentingan pilkada serentak bisa berlangsung di daerahnya. “Pak De (sapaan Gubernur Jatim) berkepentingan dengan image positif daerahnya,” terangnya.
Menurut Hariyadi, Partai Amanat Nasional dalam situasi keharusan menopang penyelenggaraan Pilkada. Meskipun bakal calon yang diusung bukan berasal dari PAN, namun sebelumnya PAN telah menyatakan dukungan pada pemerintahan Jokowi. “Sebagai bentuk komitmen itu dengan mendukung terselenggaranya Pilkada serentak di Jatim,” tutur Hariyadi.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Ia menilai, dengan dengan keikutsertaan PAN menyukseskan pilkada serentak, berarti Partai berlambang Matahari terbit ini mendukung suksesnya pemerintahan. ‘‘Suksesnya pilkada serentak suksesnya pemerintahan,” katanya.
Namun, sayangnya menurut Hariyadi, Pasangan Rasiyo – Lucy Kurniasari kehilangan momentum dalam bersaing dengan pasangan yang diusung PDIP Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Ia mengungkapkan, sejatinya momentum yang pas, ketika Rasiyo berpasnagan dengan Dhimam Abror. Kala itu, pasangan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat, karena dianggap sebagai penyelamat demokrasi. “Tetapi sayangnya tidak bisa lolos dalam proses verifikasi,” katanya.
Hariyadi mengatakan, momentum tersebut tidak didapat lagi pada pasangan Rasiyo – Lucy. Dengan kegagalan pada pendaftaran sebelumnya, masyarakat akhirnya mempunyai penilaian bahwa proses politik yang terjadi hanya mainan partai politik. “Masyarakat hanya melihatrnya sebagai mainan partai politik saja,” jelasnya
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Dosen Politik Unair ini tak yakin, Pasangan mantan Sekdaprov Jatim Rasiyo dan mantan anggota DPR-RI Lucy Kurniasari bisa menandingi elektabilitas Risma – Whisnu. “Dipasangkan dengan sipapaun, dengan Ahok sekalipun sulit bisa menyaingi Risma-Whisnu, karena momentumnya hilang,” paparnya.
Berbeda dengan Hariyadi, Wakil Ketua tim Pemenangan Rasiyo – Lucy, HM Arsyad mengatakan rasa optimismenya pasangan yang diusung bsa bersaing dengan incumbent. Ia menegaskan, dengan latar belakang sebagai mantan Sekdaprov jatim dan mantan kepala dinas pendidikan Jatim, Rasiyo mempunyai dukungan dari para guru dan elemen masyarakat lainnya “Massa dari kalangan guru saya kira cukup besar. Beliaukan latar belakangnya guru,” ungkapnya.
Sedangkan, Lucy kurnisari, dengan pengalaman sebagai mantan anggota DPR-RI pada periode 2009 – 2014 mempunyai modal pengalaman dalam bidang politik. “Bu Lucy kan orang politikus, dia pernah terjun ke lapangan,” tuturnya.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Arsyad menegaskan, meski waktu yang tersisa untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat hanya berkisar 2 bulan, pasangan yang diusung oleh PAN dan Partai Demokrat ini berharap bisa menggalang dukungan yang besar. Ia mengungkapkan, saat pilkada di Bojonegoro, meski calon yang diusung yakni Suyoto elektabilitas minim, namun akhirnya menang. “Pengalaman kita usung Pak Yoto di Bojonegoro dengan elektabilitas dan popularitas di bawah 5 persen, tapi akhirnya menang,” katanya. (lan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News