SITUBONDO,BANGSAONLINE.com - Kepala Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Narwiyoto menyebut penyebab utama banjir di Kecamatan Kendit adalah kerusakan hutan
"Pembalaka liar itu menjadi penyebab permulaan (banjir," kata pria yang karib disapa Totok itu, kepada BANGSAONLINE pada Jumat (27/12/2024).
Baca Juga: Dosen Unars Sebut Hutan Gundul Jadi Penyebab Banjir Bandang di Kendit Situbondo
Totok menyoroti kebijakan hutan sosial. Sebab, jika tidak disikapi dengan bijaksana akan berdampak pada fungsi hutan.
"Hutan-hutan ini mulai dijadikan perhutanan sosial. Kalau tidak disikapi secara seksama, ini berbahaya. Jangan-jangan nanti hanya berpikir ekonomi. Untuk apa kenyang di musim kemarau, lalu hancur di musim hujan," tegasnya.
Tak hanya kebijakan hutan sosial. Menurut Totok, pemerintah Kabupaten maupun Provinsi harus turun tangan membantu normalisasi sungai.
Baca Juga: Wisata Kampung Blekok Situbondo Raih Juara 1 di Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021
Ia merasa untuk menormalisasi sungai, Pemdes tidak dapat bergerak sendirian.
"Ada avur (saluran) di gunung, kalau kemarau kering baru terisi musim hujan. Ini perlu normalisasi.
Pemerintah desa nggak kuat, harus dibantu pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi. Inilah mengapa kita harus serius melakukan normalisasi, jadi kita tidak main-main bahayanya akan seperti ini," jelasnya.
Baca Juga: 194 Hektar Areal Pertanan di Situbondo Terendam Banjir, Kerugian Ditaksir Capai Rp 776 Juta Lebih
Selain, normalisasi sungai dan fungsi hutan. Totok menyinggung keberadaan pertambangan yang turut jadi penyebab banjir.
"Ketika bukit dibongkar, itu kan bisa menjadikan rapuhnya struktur tanah. Ketika kita melhat penambangan maka harus hati-hati. Kalau bukan (peruntukannya) tidak boleh dilakukan penambangan. Bagaimanapun juga membangun ini memerlukan batu pasir dan lain-lain tapi itu yang perlu dijaga artinya jangan berburu -buru, nanti yang menikmati itu hanya segelintir pihak," jlentrehnya.
Senada dengan Kades, tokoh masyarakat Kendit, Fauzan Mistari menyebut banjir yang terjadi akibat ulah dari keserakahan. Penyebabnya juga karena rusaknya hutan, pendangkalan sungai dan aktivitas tambang.
Baca Juga: Hujan Deras, Dua Kecamatan di Situbondo Terendam Banjir
"Banjir bandang yg terjadi di kendit itu, adalah sebuah cerminan dari Sebuah keserakahan. Masyarakat dibawah gunung yg menanggung akibatnya," ujar pria yang disapa Bronto itu.
Ia menilai pemerintah juga harus tegas dalam program kehutanan sosial. Menurutnya, dampaknya sangat besar untuk mengatasi banjir.
"Pemerintahpun mungkin juga lalai dgn apa yg harus dilakukannya, dengan apa yg dinamakan program penghijauan," pungkasnya. (sbi/van)
Baca Juga: Jalur Pasir Putih Situbondo Banjir Lagi, Ketiga Kali dalam Sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News