GRESIK (bangsaonline) - PKB Gresikselamadua periode berturut-turut, yakni periode 2004-2009 dan 2009-2014 memimpinDPRD Gresik, pada pilegtahun ini harus legowo.
Pasalnya, pileg 9 April 2014, kemarin, dari 12 partai pesertapemilu di Kabupaten Gresik, pemenangnya adalah Golkar. Partai berlambang pohon beringin yang dipimpin Sambari Halim Radianto (BupatiGresik) ini memeroleh11 kursi. Kemudian, disusul PKB dengan 8 kursi, PPP dengan 7 kursi, PDIP, PD dan Gerindra masing-masing 6 kursi, PAN 5 kursi dan Nasdem 1 kursi.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Karena itu, Golkar yang berhak memimpin DPRD Gresik untuk periode 2014-2019. NamunGolkaryang berhak memimpin DPRD, sekarangdalam keadaan galau. Sebab, Ahmad Nurhamim, satu-satunya kader Golkar yangmiliki SDM yang paling dianggap mumpuni memimpin DPRD Gresik gagal lolos pada pileg 9 April 2014.Untuk itu, DPD Golkar sekarangmencari kandidat ketua DPRD alternatif.
Ada dua nama yang sekarangtengahdigadang. Mereka adalah BambangAdi Pranoto dan Abdul Hamid,keduanyaberasal dari dapil VII (Manyar, Bungahdan Sidayu). " Sebetulnya kami sedih pak Nurhamim gagal pada pileg 9 April. Padahal, dia adalah satu-satunya kader terbaik Golkar yang kami idamkan bisa memimpin DPRD periode 2014-2019, " kata salah satu pengurus DPD II Golkar yang enggan disebutkan identitasnya, Minggu (20/4).
Karena itu, para petinggi DPD Golkar, lanjut sumber tersebut sekarang sedang galau. Pasalnya, dari 13 calon anggota DPRD Gresik periode 2014-2019, belum satupun yang dianggap mumpuni mengendalikan DPRD yang diisi oleh beberapa partai yang memiliki arahdan kepentingan politik berbeda. " Terus terang, selama ini fraksi non Golkar di DPRD periode 2009-2014 cenderung oposisi. Namun, karena mereka sungkan dengan Pak Nurhamim, oposisi itu tidak pernah terwujud, "ungkapnya.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Di DPD Golkar Gresik sendiri meski belum diputuskan secara resmi soal kandidat ketua DPRD, sudah ada gelombang dukungan agar ada dua kandidat yang dimunculkan untuk menjadi ketua DPRD. Mereka adalah Bambang Adi Pranoto dan Abdul Hamid. Namun, dua calon itu banyak kelemahan. Bambang misalnya, caleg new comer (pendatang baru) ini belum cukup berpengalaman memimpin DPRD. Sebab, di DPRD banyak caleg incumbent yang sangat berpengalaman untuk menjadikan baik dan buruknya DPRD.
Sementara Hamid,terkenal orangnya temperament. Mudah marah dan tersinggung. Bahkan, baru-baru ini dia tersandungdugaankasus adu jotos dengan anggota F-PPP, Sumardi yang sekarangkasusnya masih diproses oleh BK (badan kehormatan). " Itulah yang membuat kami bingung. Jika nantinya Bambang atau Hamid yang memimpin DPRD, mereka akan menjadi bulan-bulanan fraksi lain. Dan kelompok oposisi dengan pemerintah makin kuat. Ini kan bahaya, karena tidak lama lagi akan digelar pilbup (pemilihan bupati), " pungkas sumber tersebut.
Caleg new comer asal dapil VII (Manyar,Bungah dan Sidayu) dari PDIP, Noto Utomo membenarkan, kalau Golkar yang berhak memimpin (menjadi ketua) DPRD Gresik periode 2014-2019. Sebab, Golkar yang memenangi pileg 9 April. " Nantinya, pasca50 anggota DPRD Gresik periode 2014-2019 dilantik per23Agustus, kami kemudian menunjukketua DPRD sementara. Dialah nantinya yang akan memipin rapat paripurna untuk menentukan ketua DPRD Gresik difinitif, " kata caleg PDIP yang memeroleh 6.390 suara ini.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Menurut Noto, mengacu UU (undang-undang) Susduk (susunan dan kedudukan) DPR dan DPRD yang baru, pada proses pemilihan ketua DPRD, Golkar sebagai partai pemenangmengajukan dua kandidat. Nah, 50 anggota DPRD nanti dalam rapat paripurna yang memilih dari dua kandidat tersebut untuk menjadi ketua DPRD Gresik periode 2014-2019. " Siapapun yang menjadi ketua DPRD nanti, kamiharap yang terbaik, " harap wakil bendahara DPC PDIP Gresik ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News