YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - dr Rica Tri Handayani (28) dan anaknya yang masih balita Zafran Alif Wicaksono dilaporkan hilang sejak 30 Desember 2015. Rica ternyata telah menyiapkan surat untuk sang suami, dr Akbar Aditya Wicaksono. Apa isinya?
"Jadi sebelum pergi, dr Rica sempat menulis surat dengan tulisan tangan," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Hudit Wahyudi.
Baca Juga: Polda Jatim Kolaborasi dengan Ponpes Wali Barokah Bentengi Santri dari Pengaruh Radikalisme
Hal ini disampaikan Hudit kepada wartawan di kantornya, Jalan Ring Road Utara, Sleman, Senin (4/1/2016).
"Dia (dr Rica) menulis ingin berjuang di Jalan Allah. Surat itu sengaja ditinggalkan dr Rica di rumah sepupunya (di Maguwoharjo) sebelum pergi," imbuhnya.
Tak hanya itu, kata Hudit, dalam surat tersebut dr Rica meminta maaf karena tak bisa berpamitan secara langsung karena takut membuat suaminya sedih.
Baca Juga: Densus 88 Gelar Sosialisasi Kebangsaan di Lamongan
dr Rica mengatakan dalam surat tersebut, perkembangan Islam saat ini sudah banyak yang tak sesuai dengan kaidah yang seharusnya.
"Sehingga dia ingin pergi untuk bertanggungjawab melengkapi kebenaran Allah," tutur Hudit.
dr Rica Tri Handayani mengatakan dia pergi untuk berjuang di jalan Allah. Meski begitu, dia berjanji tidak akan bergabung dengan ISIS.
Baca Juga: Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur
"Dia menulis pergi bukan untuk bergabung dengan ISIS atau sejenisnya, itu janji dia," ujar Kombes Pol Hudit Wahyudi.
"Lalu ditulis juga kepergiannya tidak untuk selamanya," imbuhnya.
Surat tersebut ditinggalkan dr Rica untuk suaminya dr Akbar Aditya Wahyudi di rumah saudaranya di Maguwoharjo.
Baca Juga: Cegah Ajaran Radikalisme Melalui Medsos, Polresta Sidoarjo Perkuat Barisan Netizen
Hudit juga menduga, Rica yang merupakan alumni Universitas Islam Indonesia (UII) ini hanya pergi berziarah atau itikaf. Menurut dia, berziarah atau itikaf bisa dilakukan dalam waktu yang lama.
"Itu masih dugaan sementara. Biasanya lama. Bisa berbulan-bulan, tapi coba tanyakan ke yang paham soal itu," tuturnya.
Polisi menduga dr Rica Tri Handayani telah merencanakan kepergiannya sejak jauh hari. Dugaan ini berdasar pada surat yang ditinggalkan dr Rica untuk suaminya dr Akbar Aditya Wicaksono.
Baca Juga: MUI Pasuruan Keberatan dengan Usulan BNPT yang akan Awasi Masjid untuk Cegah Radikalisme
"Tidak mungkin dia tulis sehari. Isi suratnya panjang, berlembar-lembar dan ditulis tangan," ujar Kombes Pol Hudit Wahyudi.
"Jadi besar kemungkinannya kepergian ini sudah direncanakan," imbuhnya.
Berita hilangnya dr Rica telah menyebar di media sosial. Sang suami menyantumkan nomor kontaknya yang bisa dihubungi bagi siapa yang mengetahui keberadaan dr Rica. Namun saat nomor tersebut dihubungi, malah tidak aktif.
Baca Juga: Cegah Radikalisme, BNPT dan FKPT Jatim Gelar Kenduri Desa Damai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News