PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Ta'at Pribadi di Desa Wangkal Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo, tidak hanya menjadi guru besar para santrinya di Padepokan Dimas Kanjeng. Pada Senin (11/1), secara resmi Dimas Kanjeng Ta'at Pribadi dinobatkan menjadi raja.
Pengangkatan atau penobatan Dimas Kanjeng dilakukan secara sakral di pendopo Padepokan setempat. Sementara, penobatan itu sendiri dilakukan oleh para Raja atau Kesultanan se-Nusantara yang datang langsung di Padepokan Dimas Kanjeng. Kini, Dimas Kanjeng Ta'at Pribadi bergelar “Sri Raja Prabu Rajasa Nagara”. Beberapa Raja dan Sultan yang hadir yakni Raja Skalabrak Puspanegara, Raja Langgoi Irwan Estikaka, Raja Aceh Tengku Surya Nusa, Sultan Bulungan Datuk Hamid, Raja Kulisusu Sulawesi Tengah, serta raja dan sultan lainnya.
Baca Juga: Kasus Penipuan Penggandaan Uang ala Dimas Kanjeng Kembali Terjadi, Pelaku Raup Rp 64 Juta
Secara bergiliran para Raja atau Sultan se-Nusantara melakukan penyematan selendang kebangsaan dan pemakaian pakaian khas raja seperti yang dilakukan oleh Sultan Aceh, Tengku Surya Syah kepada Dimas Kanjeng. Dilanjutkan Raja Lombok, Ir. Ismail Kertanegara serta secara bergiliran sebanyak 24 Raja dan sultan yang datang langsung ke Padepokan Dimas Kanjeng. Istri Kanjeng juga dikukuhkan sebagai permaisuri Nyi Ajeng Rahmawati.
Menariknya, penobatan Dimas Kanjeng menjadi Sri Raja Prabu Rajasa Nagara juga dibarengi dengan pemberian santunan kepada sebanyak 10.000 warga miskin dan anak yatim. Ini dilakukan sebagai wujud syukur atas pengakuan Raja dan sultan se-Nusantara atas penobatan dan pengangkatan Raja Dimas Kanjeng Ta'at Pribadi. Total, uang yang dibagikan mencapai Rp 1 miliar.
Usai melakukan ritual penobatan, acara dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim. Masing-masing Raja dan Sultan yang hadir secara simbolis membagikan santunan yang sudah disediakan Dimas Kanjeng kepada anak yatim dan kaum dhuafa.
Baca Juga: Dimas Kanjeng Hanya Divonis 18 Tahun Penjara, Istri Korban Histeris, JPU Ajukan Banding
Ketua Asosiasi Kerajaan dan Keraton Indonesia (AKKI), Sri Lalu Gede Parmanegara mengaku jika pengangkatan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sebagai Sri Raja sudah sesuai dengan referensi dan kewibawaan formal. Apalagi, dalam asosiasi ini ada 147 kerajaan dan keraton se-Nusantara yang tergabung.
“Referensi pengangkatan atau penobatan Dimas Kanjeng menjadi Sri Raja sudah kita pikirkan secara matang. Ini juga bagian dari Rat yang artinya Ningrat atau Rakyat. Lalu siapakah yang ningrat itu?. Kalau dia baik, dia akan jadi ningrat untuk semesta Nusantara. Kalau tidak peduli ke rakyat, berarti bukan ningrat melainkan rakyat itu sendiri,” tegas Tri Lalu Gede Parma dari Kerajaan Lombok usai menobatkan Dimas Kanjeng.
Menanggapi acara penobatan itu, Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat dikonfirmasi bangsaonline.com usai penobatan mengatakan jika dirinya tetap akan melakukan pemberian santunan kepada warga yang membutuhkan. Tak tanggung-tanggung pihaknya akan terus bershodaqoh untuk semua warga Probolinggo pada khususnya.
Baca Juga: Anak Buah Dimas Kanjeng Simpan Upal Rp 31,1 M, Polisi juga Temukan Mata Uang dari Lima Negara
“Tanggungjawab atas Sri Raja itu, Insyaallah tidak berat. Saya akan istiqomah memberikan santunan yang luar biasa bagi masyarakat yang membutuhkan. Ke depan, saya akan ubah Padepokan ini menjadi Keraton atau Istana Kerajaan,” tegas Dimas Kanjeng. (ndi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News