SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Di Kabupaten Sumenep, kekeringan sudah biasa terjadi. Bahkan di musim hujan seperti saat ini, sejumlah wilayah masih kekurangan air baku untuk keperluan sehari-hari, seperti masak dan minum, maupun untuk pertanian. Sayangnya, pembangunan embung yang bisa digunakan warga menampung air hujan untuk digunakan ketika kemarau, justru minim. Terbukti, untuk tahun 2016 ini, di Kabupaten Sumenep tidak ada pembangunan embung.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Sumenep, Eri Susanto, mengakui untuk tahun ini memang tidak ada pembangunan embung. Hal itu terjadi karena tidak ada bantuan dari Pemerintah Pusat yang memang diperuntukkan untuk pembangunan embung itu.
Baca Juga: Dispertan Jatim Tinjau Kreativitas Teknologi Pertanian Gapoktan Al-Barokah Sumenep
“Untuk pembangunan memang tidak ada,” ujar Eri, Selasa (19/1).
Meski demikian, lanju Eri, masih ada dana dari APBN untuk kelanjutan pembangunan embung di Desa Poja, Kecamatan Gapura. Embung itu sudah dibangun tahun 2015 lalu menggunakan dana APBN sebesar Rp 3 miliar lebih. Tapi pembangunan masih berjalan separuh.
“Untuk tahun ini, kelanjutan pembangunan embung Poja itu mendapatkan kucuran dana lagi sekitar 3 miliar,” jelas Eri.
Baca Juga: Pupuk Bersubsidi di Sumenep Diprediksi Langka
Selain itu, ada juga dana untuk rehab embung Desa Karang Budi, Kecamatan Gapuran, dan embung Desa Giring, Kecamatan Manding. Sayangnya saat ditanya soal berapa anggaran untuk rehab dua embung itu, Eri justru tidak bisa menjelaskan secara rinci.
“Kalau diminta menyebutkan anggaran, saya lupa,” tandasnya. (smn2/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News