MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bambang Wisnu Dwi Wardhana (37), wartawan koran Realita Masyarakat, dianiaya dua orang pria tak dikenal di Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (5/1) lalu.
Dugaan sementara penganiayaan ini berkaitan dengan berita dugaan korupsi yang mencatut nama salah satu oknum di Dinas Pendidikan Kota Mojokerto. "Kami pernah memuat berita dugaan korupsi pejabat Diknas Kota, tapi bukan korban yang nulis melainkan wartawan lain," ujar Djoko Erlangga, Pimpinan Redaksi Koran Realita Masyarakat, kemarin (19/1).
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Djoko Erlangga menduga, selain berkaitan berita di koran, aksi penganiayaan terhadap korban ini juga berkaitan dengan aksi demo peringatan hari anti korupsi yang dilakukan korban dan sejumlah aktivis LSM di Kejaksaan Tinggi dan Polda Jawa Timur, beberapa waktu lalu. "Kalau dugaan saya ini juga terkait aksi demo yang dilakukan korban di kantor Kejati, Polda, dan BPK beberapa waktu lalu," tegasnya.
Aksi penganiayaan ini sudah dilaporkan ke Polsek Bangsal. Petugas langsung bergerak cepat memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Dari laporan yang masuk di kepolisian, aksi penganiayaan ini terjadi di warung durian pinggir jalan Desa Puloniti, Bangsal sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu korban ditelpon oleh berinisial Sun, aktivis pemerhati pendidikan di Kota Mojokerto untuk diajak makan buah durian. Korban diminta datang ke TKP seorang diri. Setiba di lokasi, korban sempat ngobrol dan makan durian selama dua jam. Lalu tiba-tiba datang dua orang tak dikenal mengendarai sepeda motor Supra.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Pelaku yang memakai helm dan masker lantas menendang dan memukuli tubuh dan wajah korban bertubi-tubi. Hal ini terbukti dari hasil visum yang dikeluarkan petugas Puskesmas Bangsal. Di situ tertulis, korban mendapat luka bengap dan memar di muka dan setiap hari harus berobat jalan di Puskesmas Balongbedo Sidoarjo. Tak hanya itu, pelipis mata korban juga robek dan matanya terus berkunang - kunang akibat hantaman pelaku selama 7 kali. (yep/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News