TUBAN, BANGSAONLINE.com - Mitos tidak keluar rumah saat gerhana matahari ternyata masih ditemui di Kabupaten Tuban. Banyak masyarakat memilih mengurangi aktivitasnya dan santai di rumah.
Akibatnya, sejumlah pasar di wilayah Tuban sepi. Seperti yang terjadi di pasar Kecamatan Senori, Bangilan dan Jatirogo, para pedagang dan pemilik toko memilih tutup. Hal ini membuat para konsumen balik kucing lantaran pedagang langganannya tidak buka.
Baca Juga: Jelang Nataru 2025, Diskopumdag Tuban Monitoring Bahan Pokok di Pasar Tradisional
"Iya banyak tutup, tadi mau belanja, ya pulang lagi,"kata Darni (45), warga Kecamatan Senori kepada bangsaonline.com, Rabu (9/3).
Menurut dia, pasar sepi karena ada gerhana matahari. Apalagi pemberitaan di media elektronik tidak boleh melihat gerhana secara langsung. Sehingga, masyarakat banyak yang tidak keluar rumah dan takut terjadi apa-apa. Padahal semestinya Rabu Pon ini pasar Senori lagi pasaran yang pengunjungnya biasanya mencapai ribuan lebih.
"Mungkin karena sudah mitos sejak dulu, setiap ada gerhana matahari warga pada tidak keluar rumah," ungkapnya.
Baca Juga: Pasca Runtuhnya Bangunan Pasar Sore Tuban, Begini Kondisi Pedagang
Latif, warga Kecamatan Bangilan, kepada bangsaonline.com, juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan, Pasar Bangilan juga terlihat sepi. Tidak seperti biasanya, pada saat hari libur terkadang jumlah pengunjung mencapai ribuan orang lebih.
"Tadi mau belanja ke toko langganan saya, tapi kok pada tutup," terangnya.
Sementara Mbah Rasti (58), pedagang di pasar Senori mengaku tidak berjualan karena sudah menjadi tradisi. Setiap ada gerhana matahari para pedagang memilih libur. Pasalnya, takut terjadi apa-apa dan marabahaya.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Bumbu Dapur dan Daging Ayam Mulai Naik
"Pilih libur dulu, kemarin teman-teman sudah janjian libur, karena ada gerhana," cetusnya. (wan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News