SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Ratusan warga Kabupaten Sumenep memadati jalan lingkar timur di Desa Kolor, Kecamatan Kota, Rabu (9/3), yang sudah ditutup sejak pagi. Mereka tidak mau melewatkan gerhana matahari total yang jarang terjadi.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, bersama Wakil Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi, juga terlihat antusias bersama warga menyaksikan fenomena alam langka itu.
Baca Juga: Dinkes P2KB Sumenep Catat Kasus 1.323 Kasus DBD Sepanjang Tahun 2024
Warga yang datang mendapatkan kacamata khusus yang bisa digunakan melihat matahari dari kantor Pemkab. Meski tidak kebagian semua, warga tampak senang, karena bisa melihat gerhana matahari secara bergantian.
Pantauan BANGSAONLINE.com, matahari di wilayah Kabupaten Sumenep tidak sepenuhnya mengalami gerhana. Matahari terlihat seperti bulan sabit tanggal tiga. Hanya tersisa sedikit yang memancarkan sinar.
Setelah puas melihat gerhana matahari, masyarakat melakukan salat Kusuf berjama’ah. Tak terkecuali para siswa yang mengisi hari libur ikut salat Kusuf berjama’ah. Saat salat itulah, seorang siswa SMA langsung pingsan. Kontan saja hal itu membuat petugas penik, dan langsung membopong siswa tersebut keluar dari saf agar tidak mengganggu kekhusukan jama’ah lain.
Baca Juga: Kacabdin Pendidikan Jatim Sumenep Ngaku Sudah Panggil Oknum Guru SMAN 1 Arjasa yang Jarang Ngajar
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim memaparkan, bahwa sudah saatnya masyarakat cerdas merespon fenoma alam. Katanya, gerhana matahari tidak ada kaitannya dengan mitos, tapi itu merupakan gejala alam yang bisa ditelaah secara ilmiah.
“Semoga dengan adanya fenoma alam ini, ketaqwaan kita kepada Tuhan semakin meningkat,” ujarnya singkat kepada awak media.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News