BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - Penganut Syiah di kampung Arab Bondowoso Jawa Timur bakal menggelar peringatan Milad Fatimah Rabu malam (6/4).
Acara ini ditentang para kiai pengasuh Pondok Pesantren di Bondowoso. Bahkan Ahad (3/4) lalu sebanyak 5000 warga Nahdlatul Ulama (NU) bersama 34 kiai pengasuh pondok pesantren se-Bondowoso turun jalan menggelar aksi demo menentang acara Milad Fatimah yang digelar Ikatan Jamaah Ahlul Bait (IJABI) itu.
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
Yang unik, beberapa penganut Syiah di kampung Arab Bondowoso menganggap PCNU Bondowoso tak sama dengan sikap PBNU di bawah Kiai Said Aqil Siroj yang cenderung melindungi Syiah.
Bagaimana tanggapan kiai yang long march menentang acara Syiah itu?
KH Muhammad Hasan selaku juru bicara long march kepada bangsaonline.com mengungkapkan bahwa PCNU Bondowoso sudah mengeluarkan surat edaran dengan dilandasi kutipan kitab Risalah Ahlussunah Wal-Jamaah karangan pendiri NU Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy-ari (Mbah Hasyim) yang intinya menghukumi sesat Syiah.
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
”Dalam risalah itu jelas disebutkan bahwa akan datang suatu jamaan sekelompok orang mencaci sahabat. Maka kalian tidak boleh makan, minum dan salat dengan mereka. Kalau kalian makan, minum dan salat dengan mereka, maka kalian akan dilaknat oleh Allah Swt,” kata Kiai Muhammad Hasan. Yang dimaksud mereka yang mencaci sahabat itu adalah penganut Syiah.
Karena itu Kiai Muhammad Hasan secara tegas mengatakan, siapapun yang menjabat di struktur NU setelah Mbah Hasyim, maka wajib mematuhi risalah yang sudah digariskan oleh pendiri NU Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asy’ari itu. Kalau tidak mematuhi risalah Mbah Hasyim, tegas dia, maka siapapun– termasuk Said Aqil Siroj - berarti batal, ditolak dan menyeleweng dari garis ajaran NU.
(Baca: syiah-tapi-harus-menahan-diri" style="background-color: initial;">KHA Hasyim Muzadi: Kita Sakit Hati Sahabat Nabi Dihujat Syiah, Tapi Harus Menahan Diri)
Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT
Kiai Muhammad Hasan menegaskan bahwa para kiai pengasuh pesantren di Bondowoso tak akan pernah berhenti untuk menentang Syiah karena ini sebagai suatu perjuangan.
Bahkan pada tanggal 6 April (malam) para kiai di Bodowoso akan menggelar pengajian akbar di Masjid Agung At-Taqwa Bondowoso. Pengajian yang akan dihadiri puluhan ribu massa itu mengundang KH Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo sebagai penceramah tunggal.
Ini berarti akan ada dua pengajiandi Bondowoso yang secara paham keagamaan bertentangan dengan jumlah massa yang besar. Inilah yang dikhawatirkan berbagai pihak terjadi konflik horizontal. ”Kok aparat keamanan sama-sama diberi izin,” kata seorang kiai. (tim)
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News