DBD Kembali Serang Caruban

DBD Kembali Serang Caruban

MADIUN, BANGSAONLINE.com - Kondisi cuaca yang tak menentu seperti saat ini membuat serangan nyamuk aedes aegypti di Kabupaten Madiun, khususnya Caruban kian mengganas. Tercatat, hanya selama bulan Maret lalu, ada 29 pasien demam berdarah dengue (DBD) yang harus di rawat di RSUD Caruban.

Kepala Bag Humas RSUD Caruban, Yoyok Setyawan mengatakan, sepanjang Maret lalu dari 29 pasien positif DBD dan semuanya telah meninggalkan rumah sakit. “Ada empat pasien suspect dan 13 sudah pada tahap DF (dengue fever),” jelas dia.

Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan

Jika dibandingkan tahun 2015, tren kejadian kasus dengue head fever (DHF) di RSUD Caruban pada periode bulan yang sama mengalami penurunan. Hanya saja di tahun 2016 terjadi peningakatan angka jumlah kasus DHF. “Total ada 127 pasien pada tahun 2016. Sedangkan pada tahun 2015 sekitar 82 pasien,” papar dia.

Pada Januari 2016 jumlah pasien DBD mencapai angka 45 orang. Ini lebih tinggi dari bulan yang sama pada tahun 2015 yang hanya 16 pasien. Peningkatan pasien sama-sama terjadi pada bulan Februari di tahun 2015 dan 2016. Tercatat 53 pasien pada Februari 2016 dan 37 pasien di tahun 2015.

“Puncak DBD memang terjadi pada bulan Februari. Di tahun yang berbeda jumlah pasien DBD di bulan Maret menurun. Sama-sama 29 pasien,”pungkas Yoyok.

Baca Juga: Warga Taman Madiun Rasakan Manfaat Program JKN

Penurunan tren kejadian kasus DHF di Kabupaten Madiun juga dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono. Lantaran, tahun lalu Kejadian Luar biasa (KLB) terjadi di kabupaten Madiun. “Tahun ini kemungkinan KLB terulang lagi sangat kecil,” terang Soelistyo.

Meski demikian, Soelistyo mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada.

“Memasuki musim pancaroba seperti sekarang ini memang cuaca terkadang panas lalu tiba-tiba hujan. Di situlah siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk menjadi lebih singkat dan mempercepat peningkatan populasi aedes aegypti,”jelas Soelistyo.(nal/ns)

Baca Juga: 11,84 Persen Balita di Kota Madiun Mengalami Stunting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO