SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Rencana pembangunan bandara di Pulau Masalembu dinilai tidak serius anggota dewan setempat. Pasalnya, tidak ada koordinasi yang dilakukan eksekutif dengan legislatif terkait rencana tersebut, sehingga legislatif tidak mengetahui apa menjadi kendala dalam mewujudkan rencana besar itu.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sumenep, Darul Hasyim Fath, mengaku tidak tahu kesulitan yang ditemui oleh pemkab soal rencana pembangunan itu. Hal itu terjadi karena tidak ada komunikasi yang dilakukan pemkab dengan komisinya.
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menhub Gercep Respons Pesan Presiden Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Madura
Badrul mengaku telah melakukan pembicaraan mengenai pembangunan penerbangan di Masalembu dengan pihak PT Elnusa yang merupakan anak cabang perusahaan Pertamina. Hanya saja hingga sekarang Pemkab Sumenep belum pernah berkirim surat, padahal Pertamina telah menunggu.
Selain itu, pemkab juga belum pernah melakukan inventarisasi untuk memastikan apakah tanah yang akan dibangun bandara tersebut apakah milik Pertamina atau milik warga.
“Jangan-jangan tanah itu milik warga yang dirampas oleh perusahaan,” ungkapnya, Selasa (17/5).
Baca Juga: Program Padat Karya Bandara Trunojoyo Sumenep Berikan Dampak Ekonomi Masyarakat Sekitar
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Moh. Fadilah, mengaku telah melakukan koordinasi dengan cara berkirim surat pada Pertamina terkait rencana pembangunan bandara di Kecamatan Masalembu itu. Hingga saat sekarang pihak Dishub menunggu dari pihak Pertamina.
“Pemkab Sumenep melalui Pemprov Jatim juga telah mengajukan surat ke Pertamina terkait dengan pengalihan pengelolaan bandara, karena memang milik Pertamina,’’ katanya. (mat/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News