PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Haflatul Imtihan di Pondok Pesantren Roudlotul Mustofa dihadiri oleh cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Hakam Kholiq atau akrab dengan panggilan Gus Hakam.
Dalam acara ini KH Mustofa bin Mustofa, pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Mustofa mengatakan Gus Hakam merupakan Raja Alumni.
Baca Juga: Ketua DPRD Pasuruan Support Penuh Persekabpas untuk Terus Menang di Liga Nusantara
"Beliau itu Sayyidul Mutakhorrij (Raja Alumni),” kata Kiai Mustofa kepada para hadirin yang datang pada malam haflah tersebut.
Dalam acara ini Gus Hakam juga memberi sambutan di hadapan para santri, wali santri dan hadirin bahwa dirinya pernah mondok di Lekok selama lima bulan.
Ia daftar ke pondok Lekok sekitar tahun 1965-an, didampingi oleh ayahandanya menghadap almarhum Kiai Mustofa. Setiba di pondok Lekok tersebut, Kiai Mustofa dan Kiai Kholiq sepakat kalau Gus Hakam mondok di Lekok itu minimal lima tahun.
Baca Juga: Peringatan Harkodia di Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pilar Utama Pencegahan Korupsi
Namun Allah berkehendak lain. Kiai Kholiq Hasyim dipanggil menghadap kehadirat-Nya, lima bulan setelah Gus Hakam bermukim di pondok lekok.
Mendengar kabar berita duka tersebut, Kiai Mustofa mengizini Gus Hakam untuk pulang ke Tebuireng. Kemudian usai tujuh harinya ayahanda, Gus Hakam balik lagi ke Pondok Lekok.
Setiba di Lekok Gus Hakam menghadap Kiai mustofa, bahwasannya dia sudah kembali lagi ke pondok. Melihat Gus Hakam balik ke pondok tersebut, Kiai Mustofa terharu melihat Gus Hakam.
Baca Juga: Polisi di Pasuruan Ringkus Bandar Sabu
Karena Gus Hakam adalah Cucu satu-satunya Hadrotus Syekh Hasyim Asy’ari dari keturunan Kiai Kholiq Hasyim pengasuh PP Tebuireng pada zaman itu, akhirnya Gus Hakam disuruh pulang kampung lagi oleh Kiai Mustofa, untuk mengabdi di Pesantren Tebuireng melanjutkan perjuangan ayahandanya.
Mendengar pernyataan Kiai Mustofa itu, sontak Gus Hakam langsung menolak perintah sang pengasuh. Alasan Gus Hakam, sudah ada kesepakatan bersama antara Kiai Mustofa dan Kiai Kholiq Hasyim. Akhirnya Gus Hakam diajak ke kamar pribadi Kiai Mustofa untuk berunding.
”Jika ada santri yang mondok di sini selama 25 tahun, itu masih lebih lama kamu mondok sini,” tutur Gus Hakam menirukan kiai Mustofa saat berunding.
Baca Juga: Kantah Pasuruan Gelar Rapat Penyusunan Rekomendasi Kegiatan Data dan Pengendalian P4
Alhasil Gus Hakam mau boyong dari pondok Lekok, karena Kiai Mustofa masih menganggap dia sebagai santri. Jadi menurut Gus Hakam, dirinya sampai sekarang masih status santri pondok Lekok.
Gus Hakam keluar dari pondok Lekok sekitar 10 hari setelah wafat ayahnya.
Acara haflah dihadiri ribuan peserta, baik santri, alumni, wali santri dan undangan umum. Acara tersebut berlangsung di depan halaman Pondok Pesantren Roudlotul Mustofa Desa Tambak kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, kemarin Kamis malam. (afa/dur)
Baca Juga: Kantah Pasuruan Serahkan 193 Sertifikat Tanah PTSL Kepada Warga Desa Kedungdukuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News