KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kantor perwakilan Bank Indonesia Kediri dalam menghadapi Lebaran tahun 2016 akan menyiapkan uang senilai Rp 5 triliun. Uang itu akan disiapkan menghadapi Lebaran, terutama tradisi tukar uang pecahan.
Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Kediri, Djoko Raharto mengatakan, dari tahun ke tahun pengeluaran uang dari BI Kediri selalu meningkat, saat menjelang Lebaran. "Dari tahun ke tahun proyeksi kebutuhan masyarakat (Outflow) selalu meningkat," ujarnya, Kamis (2/6).
Baca Juga: Hasil Survei, Bank Indonesia Optimis Perekonomian Kediri Tetap Meningkat
Sesuai data dari BI Kediri, tahun 2014 kebutuhan uang saat Ramadhan hingga Lebaran mencapai 3,45 triliun dan tahun 2015 mencapai Rp 4,1 triliun. "Tahun 2016 ini proyeksi kebutuhan mencapai Rp 5 triliun," ujarnya.
Sementara itu, untuk penukaran pecahan uang, kata Djoko tahun ini pihak Bank Indonesia tidak melayani. Namun bekerjasama dengan bank umum dengan layanan dibuka pukul 09.00 - 10.00 WIBpada setiap hari Selasa dan Kamis. Setiap masyarakat hanya diperbolehkan menukarkan uang senilai Rp 3.700.00 dengan rincian, pecahan 20 ribu satu pak, 10 ribu satu pak, 5 ribu satu pak dan 2 ribu 1 pak.
"Setiap bank yang melayani penukaran pecahan uang baru akan memasang spanduk dan penukaran berlaku untuk masyarakat umum, tidak hanya nasabah bank," jelasnya.
Baca Juga: Launching Program PKK Sigap, Pj Wali Kota Kediri Beri Contoh Cara Bijak Olah Bahan Pangan
Selain bekerja sama dengan bank umum, pihak BI Kediri juga akan bekerjasama dengan 8 bank untuk melayani tukar uang pada layanan kas keliling. Di antaranya, akan melayani di tempat strategis seperti simpang lima gumul pada setiap hari Sabtu mulai pukul 16.00 WIB mulai tanggal 11 Juni sampai 2 Juli 2016. "Layanan kas keliling juga berlaku di Madiun dan Ponorogo," ujarnya.
Dengan lebih dipermudahnya tukar pecahan baru ini, pihak BI kediri mengimbau agar masyarakat melakukan penukaran uang kecil sewajarnya, melakukan penukaran uang di tempat-tempat resmi, dan meningkatkan penggunaan transaksi non tunai. "Penukaran uang di jalanan, sangat rawan terjadi peredaran uang palsu maupun jumlah yang tidak sesuai," pungkasnya. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News