ISTANBUL, BANGSAONLINE.com - Aksi kudeta yang dipimpin Kolonel Muharrem Kose terhadap pemerintahan Turki berakhir gagal. Muharrem Kose bahkan dikabarkan tewas dikeroyok para pendukung Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan dalam upaya menggagalkan kudeta.
Seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu, 16 Juli 2016, seorang sumber mengungkapkan bahwa perwira menengah militer Turki itu tewas kemarin malam, 16 Juli 2016.
Baca Juga: Kesemek Glowing asal Kota Batu, Mulai Diminati Masyarakat Indonesia Hingga Mancanegara
Seolah mencium rencana kudeta, pemerintah Turki memecat Kose dari jabatannya di Departemen penasehat hukum militer pada Maret 2016, setelah diketahui sebagai jaringan Fethullah Gulen. Gulen merupakan ulama Turki yang mengasingkan diri di Pennsylvania, Amerika Serikat. Ia musuh politik terberat Erdogan.
Pasukan militer yang setia pada Kose sempat menguasai televisi pemerintah TNT News station, jembatan, dan bandara internasional Ataturk, seperti dikutip dari Sputniknews. Pasukan Kose kemudian dipukul mundur oleh pasukan militer yang setia pada Erdogan.
Kose merupakan sosok yang setia kepada atasannya, Ketua Departemen penasehat hukum militer Hulusi Akar. Keduanya berusaha menggulingkan pemerintahan Erdogan. Akar yang bergerak pada jam-jam pertama kudeta dilakukan. Namun belum diketahui jelas nasib Akar.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Sebelumnya, Kose mengumumkan pembentukan Dewan Keamanan, semacam pemerintah sementara untuk memperbaharui demokrasi dan hak asasi manusia di Turki di bawah pemerintahan Erdogan. Kelompok oposisi mengklaim Turki sedang menuju negara agama setelah selama ini memuja pemerintahan sekuler di Timur Tengah.
Setelah kudeta digagalkan, Erdogan menuding Kose sebagai pemimpin agitasi dalam kudeta. Sedikitnya 90 orang tewas dan lebih 100 orang terluka dalam upaya kudeta itu.
Pemerintah Turki menyatakan sebanyak 1.563 angkatan bersenjata di Turki telah ditahan akibat percobaan kudeta. “Dengan 29 kolonel dan lima jenderal dicopot dari jabatannya,” seperti dilansir Radio Australia, Sabtu, 16 Juli 2016.
Baca Juga: Kuliah di Luar Negeri itu Gampang, Tinggal Pilih, di Turki atau Thailand
Selain itu, sebanyak 50 tentara yang terlibat dalam kudeta menyatakan menyerah. Mereka menyerah di salah satu jembatan di Istanbul. Mereka meninggalkan tank miliknya dan mengangkat tangannya ke udara.
Tembakan dan ledakan baik di Istanbul maupun Ankara terjadi pada Jumat malam waktu setempat. Selain itu, beberapa pesawat jet milik militer Turki terlihat terbang rendah. Namun, pada Sabtu, kudeta dinyatakan runtuh.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa korban yang tewas akibat kudeta mencapai 90 orang. Sebanyak 1.154 terluka dan dirawat di rumah sakit. Pejabat pemerintahan menyatakan bahwa tentara Turki F-16 juga melancarkan serangan udara melawan kudeta.
Baca Juga: Di Turki, Atlet Paralayang Indonesia dari Kota Batu Raih Juara
Bahkan helikopter militer yang terlibat penyerangan di Turki dinyatakan menyerah. Mereka dikabarkan menyerah di Golbasi, salah satu daerah di Ankara. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News