PDIP Rahasiakan 6 Nama yang Lolos Penjaringan Balon Gubernur DKI, Mega Dikabarkan Panggil Risma

PDIP Rahasiakan 6 Nama yang Lolos Penjaringan Balon Gubernur DKI, Mega Dikabarkan Panggil Risma Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto saat konferensi pers, di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Kamis (21/7).

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) merahasiakan enam nama bakal calon (balon) gubernur DKI yang lolos dalam fit and proper test. Meski demikian, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto memberi bocoran tokoh-tokoh yang lolos penjaringan.

"Ya di dalamnya ada yang ahli tata kota, yang punya pengalaman di jajaran birokrasi cukup lama, dan ada yang dari kalangan akademisi. Nah itu bocorannya," kata Hasto, di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (21/7).

Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran

Jika melihat dari 27 tokoh yang mendaftar di DPD PDI-P, ahli tata kota yang mengikuti penjaringan adalah Marco Kusumawijaya. Kemudian bakal calon gubernur yang berpengalaman lama dalam jajaran birokrasi adalah Yusril Ihza Mahendra.

Sedangkan pendaftar dari kalangan akademisi adalah Teguh Santosa, yang kini masih aktif sebagai pengajar di London School dan Wakil Rektor Universitas Bung Karno.

DPP PDI-P sebelumnya melakukan fit and proper test kepada 27 tokoh yang mendaftar pada penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024

Beberapa tokoh yang mengikuti penjaringan oleh DPD PDI-P DKI Jakarta seperti Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, Benny Mokalu, dan lain-lain. PDI-P memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Hanya partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut yang bisa mengajukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri tanpa berkoalisi dengan partai politik lainnya.

Di sisi lain, nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso muncul sebagai figur baru yang diwacanakan bakal diusung PDI Perjuangan. Namun Masinton mengaku belum ada pembicaraan khusus dengan Risma ataupun Budi Waseso.

Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?

“Belum ada pembicaraan khusus dengan Risma. Tugas partai adalah menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat DKI Jakarta,” ucap Masinton.

Masinton berujar Risma dan Budi Waseso adalah nama yang muncul dari aspirasi warga Jakarta. “Saya kebetulan tahu dari dapil saya di Jakarta,” ujarnya. Apabila keduanya memenuhi keinginan masyarakat, tutur dia, partainya bakal mengirim kader partai untuk menjalin komunikasi.

Hal senada diungkapkan Ketua Dewan Pengurus Pusat PDIP Andreas Parera. Ia menyatakan masih bakal mempertimbangkan nama-nama calon yang bakal diusung dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017.

Baca Juga: Wacana Reshuffle Menguat, MA Dinilai Layak Masuk Kabinet, Risma Lebih Pas Maju Pilgub DKI

Pekan depan, tutur Andreas, sesuai dengan rencana, partainya akan mengerucutkan 34 menjadi lima nama untuk diajukan sebagai bakal calon Gubernur DKI. Tapi, kata dia, partainya masih akan melihat dinamika dalam masyarakat. “Minggu depan, akan ada pengerucutan menjadi lima nama,” ucap Andreas.

Sementara kemarin, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri dikabarkan memanggil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Jakarta, terkait kesediaan menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017.

"Menurut informasi yang saya peroleh, hari ini Bu Megawati meminta kesediaan Bu Risma untuk maju sebagai calon DKI. Insyaallah hari ini keputusannya," kata Ketua DPRD Surabaya dari Fraksi PDIP Armuji, Kamis (21/7).

Baca Juga: Dampak Pilgub Jakarta Tidak Signifikan di Jatim

Menurut dia, pertimbangan Megawati menunjuk Risma karena selain prestasi yang telah diraih Risma selama menjabat Wali Kota Surabaya juga dukungan dari warga Jakarta yang cukup besar.

Bahkan banyak kelompok-kelompok masyarakat atau relawan yang sudah mulai bermunculan mendukung Risma seperti Laskar Risma (Laris), Barisan Risma (Baris), Pasukan Risma (Paris), Aliansi Masyarakat untuk Risma (Amaris), Tanah Merah untuk Risma (Tameris), Gerakan Masyarakat untuk Risma (Gamis), Anak Rawabunga Cinta Risma (Artis). Terbaru Jakarta Love Risma (Jaklovers) dibawa komando artis Neno Warisman dideklarasikan di Jakarta pada Kamis ini.

"Masyarakat Jakarta sudah banyak yang mengusung Bu Risma. Mereka merindukan sosok Bu Risma. Jadi bukan Bu Megawati saja, tapi warga Jakarta juga meminta," ujarnya.

Baca Juga: Anies-Sandi Menang, Wanita Ini Siap Tepati Janji Potong Payudara, Ruhut Janji Potong Kuping

Oleh karena itu, lanjut dia, perintah dan penugas partai tersebut tentunya harus dilaksanakan oleh Risma. Apalagi Risma sendiri saat ini sudah menjadi kader partai.

"Tentunya itu, harus mendapat dukungan dan doa restunya warga Surabaya agar bu Risma bisa maju dengan ikhlas," kata Armuji yang juga sebagai Ketua Bidang Pariwisata DPD PDIP Jatim.

Saat ditanya apakah Risma nanti jika bersedia maju harus mundur dari jabatannya sebagai Wali kota Surabaya, Armuji mengatakan dengan UU Pilkada yang baru tidak harus mundur melainkan cuti.

Baca Juga: Siapkan Konferensi Pers '#Ba2ukiDjarotMenang', Ahok-Djarot Ucapkan Selamat pada Anies-Sandi

"Kami dari Adeksi (Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia) juga sudah konsultasi ke ketua MK (Mahkamah Konstitusi) mengenai hal ini. Itu termasuk pertimbangan kenapa legislator harus mundur dari jabatannya saat menjadi calon kepala daerah, sedangkan calon inkumben tidak. Jika legislator mundur maka akan ada gantinya, itu sudah jelas. Kalau kepala daerah begitu mundur tidak ada penggantinya. Pemerintah tidak boleh stagnan dan logis," kata Ketua Adeksi ini.

Armuji mengatakan dukungan partai akan diberikans secara total jika Risma maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. "Kalau penunjukan partai, ya harus didukung semua, gotong-royong membantu. Kegotong royong itu harus ditumbuh kembangkan," katanya. (tic/kcm/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO