PACITAN, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Pacitan, H. Yudi Sumbogo, meminta agar semua lapisan masyarakat tetap nguri-uri budaya tradisional warisan para leluhur. Sebagai generasi penerus, wabup berharap, agar senantiasa melestarikan budaya adi luhung. Pernyataan tersebut disampaikan Yudi Sumbogo, saat membuka festival Pelem, di Desa Pelem, Kecamatan Pringkuku, Senin (6/9) malam kemarin.
Wabup mengatakan, kegiatan Festival Pelem, diharapkan sebagai sarana melestarikan budaya yang ada di masing-masing desa. Khususnya di Kecamatan Pringkuku. "Kegiatan ini akan selalu di suport oleh pemerintah kecamatan dan juga pemkab. Semoga desa-desa lainnya yang memiliki tradisi budaya agar tetap di jaga," tuturnya.
Baca Juga: Pacitan Jadi Salah Satu Wilayah Lengkap Sinergi Sertifikasi
Lebih lanjut, Wabup Yudi Sumbogo mengungkapkan, acara festival Pelem merupakan sejarah cikal bakal bedirinya Desa Pelem. Dahulu kala, di tengah-tengah lingkungan ada seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai Demang bernama Cokro Guno. Karena rumah demang dekat pohon mangga/pelem yang besar dan rindang, lingkungan tersebut akhirnya dinamakan sebagai Lingkungan Pelem.
"Pelem atau mangga, seolah-olah tumbuh di tengah-tengah lingkungan maka disebut Pelem tengah. Sedang lingkungan di sebelah Timur pohon mangga disebut pelem wetan yang sekarang menjadi Dusun Krajan I dan lingkungan sebelah Barat pohon mangga/pelem, disebut pelem kulon yang sekarang menjadi Dusun Krajan II," bebernya.
Dalam pemerintahannya, Cokro Guno membawahi 8 Lingkungan, di antaranya, Lingkungan Dusun Pelem Wetan atau Dusun Krajan I, Lingkungan Dusun Pelem Tengah atau Dusun Krajan II, Lingkungan Dusun Langlot, Lingkungan Dusun Banaran, Lingkungan Dusun Waru, Lingkungan Biting, Lingkungan Jaten dan Lingkungan dusun Bero. Dalam perkembangannya, delapan lingkungan tersebut digabung menjadi satu wilayah desa yang dinamakan Desa Pelem, yang merupakan peninggalan Demang Cokro Guno yaitu Kali Demangan.
Baca Juga: Pemkab Pacitan Imbau Pengusaha Segera Bayarkan THR Karyawannya
Setelah pergantian tampuk pemerintahan dari Demang Cokro Guno ke Demang Proyo Gati, Dusun Biting akhirnya dipecah menjadi dua. Yaitu Dusun Biting dan Dusun Sembungan. Sedangkan Dusun Bero dibagi menjadi dua, yaitu Dusun Bero dan Dusun Pagersengon. Dengan demikian Desa Pelem, tardiri dari 10 Dusun. Setelah itu, Demang Proyo Gati diganti dengan Demang Menco, yang berakhir pada tahun 1917. (pct2/yun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News