SITUBONDO (bangsaonline) - Jembatan jenis plat dueker yang diketahui dianggarkan melalui Dinas Cipta Karya pada tahun2014 di Dusun Dheje Gudeng Desa Peleyan Kecamatan Panarukan ambrol dan rawan ambles, padahal jembatan ini baru selesai dikerjakan beberapa pekan lalu.
Proyek yang menghabiskan anggaran Rp 45 juta ini diduga kuat tidak memenuhi standarisasi kualitas sehingga meskipun baru beberapa pekan jembatan berukuran lebar kira-kira dua meter ini sudah ambrol.
Baca Juga: Disdikdaya Probolinggo Bakal Berikan Pendampingan Psikologis bagi Siswa-siswi Korban Jembatan Putus
Saiful, seorang pengguna jembatan menuturkan, meskipun dirinya bukan warga setempat namun hampir setiap hari dirinya yang berprofesi sebagai pengepul udang melintas di jembatan tersebut.
“Ini lihat sendiri mas betonnya ambrol seperti ini, kemungkinan memang gak pakai semen ini. Biasa mas kalau pemborong kan maunya untung besar, tetapi tidak memikirkan pekerjaan,” kata Saiful.
Selain kualitas beton yang tidak kuat, warga juga menduga kontruksi besi yang digunakan juga berkualitas dibawah standart. Bukan tidak mungkin jika kondisi jembatan dibiarkan demikian maka akan mengancam keselamatan pengendara.
Baca Juga: Dandim Ngawi Tinjau Langsung Jembatan Ngantru yang Putus Ditabrak Truk
Mengingat bahaya yang dapat disebabkakan buruknya pengerjaan jembatan ini, warga berharap agar bangunan jembatan itu segera diperbaiki karena jembatan tersebut merupakan akses vital para nelayan saat mengangkut hasil melaut.
Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh informasi rekanan yang membangun jembatan tersebut, karena dilokasi pembangunan jembatan sudah tidak ditemukan lagi papan proyek lantaran pembangunannya sudah kelar dilaksanakan. Bahkan, disebut-sebut jembatan ini sudah diserah terimakan ke Dinas Cipta Karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News