Komunitas Tionghoa Desak Ahok Dipenjara, Kadiv Humas Polri: Sudah Periksa Lima Saksi

Komunitas Tionghoa Desak Ahok Dipenjara, Kadiv Humas Polri: Sudah Periksa Lima Saksi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Foto: liputan6

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menjamin akan terus memproses segala laporan terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias . Ia bahkan membantah jika polisi menunda sementara proses laporan terhadap hingga selesai pelaksanaan Pilkada DKI 2017 mendatang.

"Kalau ada kata-kata tidak diproses itu tidak benar. Jadi proses hukum itu terus diproses" jelasnya saat dihubungi wartawan, Minggu (16/10).

Baca Juga: Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024

Menurut Boy, saat ini penyidik Bareskrim sudah memeriksa lima orang sebagai saksi. Penyidik juga meneliti rekaman video pidato di hadapan warga Kepulauan Seribu yang menyinggung ayat suci Al Quran.

"Kasusnya sedang diproses. Sejauh ini sudah ada lima saksi termasuk juga sudah dapat rekaman video," ujarnya dikutip RMOL.

Selain memeriksa lima saksi, penyidik juga tengah memproses rekaman video yang dijadikan bahan pelaporan untuk mengetahui keasliannya.

Baca Juga: Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi

"Masih berupaya memeriksa (video) secara forensik di Puslabfor Polri," demikian Boy

Sementara desakan agar diproses hukum terkait kasus penistaan agama terus mengalir. Kini datang dari Koordinator KomunitasTionghoa Anti Korupsi (Komtak) Lieus Sungkharisma.

Lieus seperti dikabarkan RMOL Jakarta mengatakan, sudah sepatutnya ditahan atas kisruh kutipan ayat suci Al-Quran yang dilakukannya tersebut.

Baca Juga: Ahok Pengibar Politik Identitas Tingkat Tinggi, Pernah Diberi Gelar Sunan Kalijodo

"Apa yang telah dilakukannya () telah menyakiti masyarakat Indonesia. Apa yang dia lakukan sudah menyakiti umat muslim, jadi jangan dibiarkan lagi. Dunia nggak kiamat kalau si ditahan, dunia nggak mundur," kata Lieus kepada wartawan, Jumat (14/10).

Lieus meminta agar pemerintah dapat bersikap adil dalam menyikapi pelanggaran yang dilakukan oleh bekas Bupati Belitung Timur itu.

Khususnya dalam penegakan dan proses hukum terhadap kasus yang telah dilaporkan ke pihak berwajib itu.

Baca Juga: Ahok Mencari Pemimpin Bersih

"Pemerintah harus berlaku adil, jangan karena gubernur terus ini gak kena sanksi hukum," tukas Lieus. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO