SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam waktu 2 jam, 10 orang pengendara motor yang melewati jalan Ngagel Madya Utara depan gereja Santa Clara, terpeleset jatuh karena genangan lumpur yang terus mengalir di galian pipa PGN, Minggu (30/10). Bahkan karena takut jadi korban berikutnya, para pengendara rela antre lewat satu-satu meski jalan tersebut merupakan jalur dua arah. Tak pelak, hal ini menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.
Hingga ada seorang pemuda yang memiliki inisiatif untuk melaporkan kejadian tersebut ke kontak e-wadul. Beruntung, laporan tersebut segera direspon dan dalam waktu tak kurang dari 10 menit para petugas berdatangan. Bbahkan petugas dari kepolisian segera memasang police line (garis pembatas) dan mengatur jalur lalu lintas yang macet. Pemuda tersebut mendapat ucapan terima kasih dari petugas kepolisian.
Baca Juga: Pipa Gas PGN di Bronggalan Bocor, Semburan Api Bakar Kanopi Rumah Warga
"Siapa namanya mas? " tanya petugas.
"Billy pak. Saya tadi hampir jatuh karena kepleset aliran lumpur dari galian pipa PGN. Daripada lebih banyak korban, jadi saya coba telepon e-wadul. Alhamdulillah bapak dan timnya segera datang," terang Billy.
Terpisah, Kabag Humas PGN Kristian Widagdo Adhi saat dikonfirmasi tidak adanya petugas dari PGN yang mengantisipasi terjadinya semburan lumpur terkesan menyalahkan kontraktor.
Baca Juga: Holding Pertamina dan Persaingan Tidak Sehat PGN-Pertamina Gas
"Seharusnya ada mbak, jika dia kontraktor yang baik pasti saat melakukan penggalian dan terjadi semburan sebelum menanam pipa gas PGN, dia harus mengantisipasi agar semburan lumpur tersebut agar tidak meluber di jalan dan menimbulkan kemacetan. Apalagi menimbulkan korban pengendara motor kepleset jatuh. Coba saya cek ya mbak. Tapi terima kasih atas informasinya," terang Dodo -panggilan akrab Kritian Widagdo- saat dihubungi via telepon. (yul/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News