TUBAN, BANGSAONLINE.com - Para penambang minyak lokal atau tradisional yang biasa beroperasi di sekitar sumur tua lapangan Kawengan mendatangi pos 1 Banyuurip, Rabu (9/11). Kedatangan mereka guna meminta dipertemukan dengan pihak PT Geo Cepu Indonesia (GCI) di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban.
Para penambang beramai-ramai mendatangi PT GCI, menyusul adanya penertiban dan perobohan tripot milik penambang yang dilakukan tim gabungan Polda Jatim dan pihak perusahaan, pada Rabu (9/11).
Baca Juga: Mediasi Soal PHK Karyawan PT GCI Belum Buahkan Hasil
"Kami menuntut agar mobil yang biasa kami buat menambang dikembalikan," ujar peserta unjuk rasa yang enggan disebut identitasnya.
Sementara, Sekretaris Desa Banyuurip, Abdul Haris ketika dikonfirmasi Bangsaonline.com membenarkan kejadian itu. Pihaknya menjelaskan, bahwa PT GCI bersama aparat telah menertibkan sumur tua yang sebelumnya dioperasikan oleh penambang lokal atau tradisioanal. Sumur tersebut rencananya akan dikelola KSO Pertamina, PT GCI.
"Kejadian bermula kemarin, ada yang mendirikan Tripot, kemudian dirobohkan dan sore tadi mobil penambang ditertibkan oleh tim Polda dan PT GCI," terangnya.
Baca Juga: Protes Di-PHK Sepihak, Puluhan Karyawan PT GCI Demo
Para penambang pun nekat berkumpul dan menunggu di pos 1 security Banyuurip untuk dipertemukan pihak PT GCI. Mereka baru bubar setelah menjelang petang dijanjikan akan adanya pertemuan antara perwakilan penambang dengan perusahaan beserta keamanan, besok Kamis (10/11). (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News