PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Ir Harmanto menyatakan seluruh petani di Ponorogo diarahkan untuk menggunakan mekanisasi alat pertanian dalam bekerja. Hal tersebut disampaikan Harmanto saat ditanya beredarnya cangkul dari Tiongkok di Ponorogo yang lebih murah, Rabu (16/11).
Menurut Ir Harmanto, pihaknya berusaha mengarahkan kepada kelompok-kelompok tani untuk memodernkan alat pertanian, dengan mekanisasi. Tujuannya, mempercepat proses pertanian. "Jadi tidak masalah cangkul produk Tiongkok yang menyerbu pasar di Ponorogo”, ujarnya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Panen Jagung Unggulan 'Reog 234', Hasil Inovasi Masyarakat Ponorogo
Saat ini dinas pertanian gencar mendorong petani menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan). Pasalnya, alsintan dinilai lebih efisien menekan biaya produksi dan juga lebih produktif. Sementara, cangkul hanya digunakan di kondisi tertentu," sambung Harmanto.
‘’Jadi saya yakin adanya cangkul impor itu tidak akan mengancam produk lokal. Sebab banyak pekerjaan petani sudah menggunakan alsintan,’’ pungkasnya.
Sementara menurut Kepala Desa Bareng, Khafid Makmur, petani sudah diarahkan untuk menggunakan mesin pertanian. "Namun kita juga harus menjaga produsen-produsen cangkul lokal, jangan sampai mereka kalah dengan produk impor dan akhirnya tutup, pemerintah harus memperhatikan hal tersebut," katanya.
Baca Juga: Disaksikan Bupati, Wabup, Hingga Kepala Desa, Ning Lia Lantik Pertani Ponorogo
Harus ada regulasi yang mengutamakan pemakaian produk cangkul lokal jika tidak ingin produsen cangkul lokal gulung tikar.
"Kita ini sudah dikuasai barang-barang dari Tiongkok, HP, TV, Motor, mainan anak-anak, bahkan alat pertanian sendiri juga dari Tiongkok, mau jadi apa negeri ini. Harapan kami, kepentingan anak bangsa juga harus diperhatikan, jangan sampai kita menjadi tamu di negeri kita sendiri,” pungkasnya. (yah/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News