Tuntut Kasus Ahok dan Uang Pecahan Rp 100 Ribu Berlogo 'Palu Arit', 1000 Jamaah Berangkat ke Jakarta

Tuntut Kasus Ahok dan Uang Pecahan Rp 100 Ribu Berlogo Dua orang jamaah menunjukkan blanko registrasi Aksi Bela Islam Jilid III, dan uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga terdapat simbol 'palu arit'. foto: IWAN IRAWAN/ BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 1000 lebih jamaah dari berbagai majelis ta'lim di wilayah Malang Raya akan ngelurug ke Jakarta bergabung dengan jamaah dari berbagai wilayah dalam rangka aksi jihad bela islam jilid III, 2 Desember mendatang.

Rencananya dalam aksi tersebut, mereka menuntut agar Gubernur DKI Jakarta Nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secepatnya ditahan. Saat ini Ahok sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri, namun tidak ditahan.

Baca Juga: Mahasiswa Demo ke KPU Kota Malang, Tolak Calon Kepala Daerah Eks Narapidana

"Ini harga mati, tidak bisa ditawar lagi. Jika tidak dipenuhi, kami akan terus melakukan demo berulang kali," tandas Ustad Zainul Hasan, salah satu koordinator dari Majelis Ulum Ar Rasul Malang ketika menggelar jumpa pers di gedung BTC, Jl. Husni Thamrin, no.1 Kelurahan Klojen, Kecamatan Klojen Malang, Rabu (23/11).

Hasan dengan tegas meminta keadilan hukum kepada pemerintah RI Jokowi terkait kasus penistaan agama ini. "Bagi kami adalah suatu bentuk pelecehan yang tidak bisa ditoleransi lagi, ini (kasus penistaan agama Ahok-red) sudah masuk ke pidana, sebagaimana diatur dalam UU. Dan lagi si Ahok adalah non-muslim plus ditetapkan sebagai tersangka, mau menunggu apa lagi, mengingat dua alat bukti juga sudah jelas," lanjut Hasan yang diamini H. Dwi Yudha Pustiko, SH,MHn.

Saat disinggung terkait imbauan dari MUI agar masyarakat mengurungkan demo tersebut, Hasan tak bergeming. "Kami tetap berjuang menegakan dan menuntut keadilan hukum. Namun perjuangan ini bukan sebuah keharusan, siapa yang minat berangkat, dipersilakan. Karena jamaah yang berangkat ke Jakarta menanggung biaya sendiri, kisaran 400 sampai Rp 500 ribu," jelas Hasan.

Baca Juga: Tuntutan Aliansi Rakyat Indonesia Maju saat Demo di Balai Kota Malang

Pria yang juga pengasuh majelis Ulum Ar Rasul ini menambahkan, registrasi pendaftaran jihad bela islam jilid III mulai dibuka hari ini (23/11). Ia mengklaim sudah ada 100 jamaah lebih dari wilayah Kabupaten Malang yang sudah mendaftar

"Pendaftaran atau registrasi akan berlangsung hingga 30 November 2016 nanti, di mana pusatnya di BTC sini, dan tersebar di 5 titik, di antaranya, Singosari, Tumpang, Kepanjen, Gondanglegi, Batu. Sementara di Kota Malang tersebar di 4 titik yaitu Sukun, Bumiayu, Klojen serta Dinoyo," urai Hasan.

Masih kata Hasan, selain menuntut agar Ahok segera ditahan, pihaknya juga akan menyuarakan protes terkait beredarnya uang pecahan Rp 100 ribu cetakan tahun 2014 yang terdapat dua versi. Di mana, dalam salah satu versi tersebut logo Bank BI diduga diganti dengan lambang palu arit yang identik dengan simbol Partai Komunis (). 

Baca Juga: Anggap Bupati Gagal Jalankan Program UHC, Grib Jaya Malang Gelar Demo

"13 ormas di Malang akan mengajukan gugatan class action kepada pemerintah atas peredaran uang tersebut," pungkas Hasan. (iwa/thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO