BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Luapan air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro beberapa hari kemarin membuat 9 rumah, lahan pertanian, fasilitas umum serta jalan poros desa dan kecamatan rusak. Jalan antar desa di Kecamatan Kanor, misalnya, rusak parah dan putus setelah digerus air banjir.
Jalan yang putus tersebut berada di tengah persawahan antara Desa Temu dengan Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor. Terdapat enam titik jalan yang putus dengan kedalaman antara satu hingga dua meter.
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
"Kurang lebih sekitar tiga kilometer antara desa Temu dengan Kedungprimpen mengalami rusak dan putus enam titik," ungkap salah satu warga Temu, Kasbun, Rabu (06/12).
Kata dia, semula jalan tersebut berpaving sangat bagus. Namun, setelah tergerus air banjir, paving di jalan tersebut mengelupas dan berserakan ke pinggir jalan dan tengah sawah.
"Kemarin pas air baru naik arusnya sangat deras, kemudian waktu surut kemarin tergerus lagi air lagi, akhirnya rusak dan putus. Karena posisi jalan berada di pinggir kali," jelasnya.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Kanit Bimas Polsek Kanor, Iptu Muhaimin bersama satu anggota Bhabinkambtimas, Iptu Sholeh ditemui di sela melakukan patroli rutin memberikan imbauan kepada masyarakat yang hendak menuju ke Desa Kedungprimpen.
"Kami imbau untuk sementara waktu ini tidak melintasi jalan ini bila hendak ke Desa Kedungprimpen, Kedungarum dan seterusnya, karena kondisi jalan sangat berbahaya. Masyarakat bisa memutar melewati jalan kecamatan kanor dan seterusnya," katanya.
Ia mengaku akan segera memasang rambu lalu lintas himbauan dilarang melewati jalan tersebut. Dengan demikian, masyarakat yang tidak mengetahui jika jalan itu putus agar tidak melintas. Sebab, kemarin dilaporkan warga telah terjadi kecelakaan di titik kubangan. Salah satu pengendara jatuh di dalam jalan yang putus.
Baca Juga: Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir
"Jalan yang putus hampir tidak terlihat, karena masih penuh air. Sebagian jalan juga masih terendam air banjir," ucapnya menambahkan.
Pantauan di lapangan, warga atau petani yang tetap nekat melintasi jalan yang putus banyak yang tercebur ke dalam titik jalan yang putus. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News