Pantau Kelayakan, Komisi IX DPR-RI Kunjungi RSJ Lawang Malang

Pantau Kelayakan, Komisi IX DPR-RI Kunjungi RSJ Lawang Malang Okky Asokawati

MALANG, BANGSAONLINE.com - Anggota Komisi IX DPR-RI melakukan pantauan di Rumah Sakit Jiwa Porong Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, Selasa (6/12). Kunjungan ini untuk menindaklanjuti program bebas pasung tahun 2017. Pasalnya saat ini masih banyak masyarakat di pedesaan yang sering berbuat tidak manusiawi terhadap keluarganya yang mengalami ganguan kejiwaan, salah satunya dengan cara dipasung.

Dalam kunjungannya kali ini, anggota Komisi IX yang berjumlah sembilan orang berbincang langsung dengan pasien yang sedang dirawat. Okky Asokawati, anggota Komisi IX DPR RI kepada sejumlah wartawan mengatakan, tujuannya ke RSUD untuk meninjau, apakah 10 tempat tidur untuk pasien rawat inap sudah tersedia dengan baik atau belum.

Baca Juga: Dugaan Malapraktik, RS Prasetya Husada Malang Klaim Penanganan Pasien Sudah Sesuai SOP

“Di Jawa Timur khususnya, saya lihat hanya sedikit RSUD yang menyediakan tempat tidur untuk pasien ODGJ. Padahal itu sebuah kewajiban. Nah lalu bagaimana di RSJ ini dapat menampung mereka? Dan ternyata RSJ Lawang ini sudah dapat menampung di sini," ungkapnya.

Selain itu, ia melihat jumlah pasien di RSJ Lawang ini masih dalam batas yang wajar. Karena jumlah pasien yang dirawat sebanyak 490 orang, dari kapasitas tempat tidur yang berjumlah 700.

Okky menegaskan akan segera meminta Kemenkes untuk mendesak setiap RSUD agar wajib memiliki 10 tempat tidur untuk pasien ODGJ. Tidak hanya itu saja, lanjutnya, minimnya dokter spesialis kesehatan jiwa juga menjadi keprihatinan Komisi IX. Di seluruh Indonesia hanya ada 500 dokter spesialis kesehatan jiwa saja. Hal ini membuat Kabupaten/Kota belum tentu selalu memiliki dokter spesialis jiwa.

Baca Juga: Bupati Malang Tekankan Kualitas Kesehatan dan Pendidikan Lebih Baik Lagi

Sementara Dr Laurentius Panggabean SpKJ selaku Dirut RSJ Sumberporong Lawang mengungkapkan bahwa sejauh ini pihaknya selalu memantau keadaan dari pasien ODGJ. “Kami selalu mengupayakan untuk tidak sampai over kapasitas dari pasien. Kami terus bekerja sama dengan Dinkes dan Dinsos untuk pengambilan pasien ODGJ, baik itu yang akibat dari pemasungan mapun tidak," pungkas dia. (thu/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO