Proyek RDMP, Pertamina RU IV Cilacap Gandeng Aramco

Proyek RDMP, Pertamina RU IV Cilacap Gandeng Aramco

CILACAP, BANGSAONLIINE.com - Pertamina RU IV Cilacap terancam akan segera dikuasai asing pada pengembangan kilang dalam proyek RDMP (Refinery Development Master Plant). Proyek RDMP tersebut dilakukan melalui mekanisme joint venture dengan perusahaan asing yakni Saudi Aramco. Dalam pembiayaan proyek yakni 55% Pertamina dan 45% Aramco.

Jika ini terwujud maka dapat berakibat buruk terhadap hilangnya aset Kilang pertamina Cilacap karena terlikuidasi dan tergadaikan ke perusahaan asing Aramco. Rencana yang sudah hampir final ini sontak mengundang reaksi keras dari kalangan Serikat Pekerja Pertamina Patra Wijayakusuma yang menganggap joint venture akan berdampak buruk bagi Pertamina sendiri dan Indonesia.

Baca Juga: Petani Nikmati 'Rasa Pedasnya' Cabai

Ketua Umum SPP.PWK Eko Sunarno menegaskan, total margin Pertamina berpotensi turun karena joint venture tersebut. Dan akibat lebih jauh, penerimaan pendapatan untuk negara juga akan berkurang. Joint venture turut dinilai sebagai sebuah pengkerdilan terhadap kemandirian BUMN ini dan praktis, pemenuhan kebutuhan BBM di Indonesia juga akan diintervensi oleh perusahaan asing Aramco.

“Dipastikan akan terjadi pengurangan secara besar-besar karena masuknya tenaga asing Saudi Aramco. Belum lagi, kebijakan BBM yang bisa diintervensi oleh asing,” ujar dia.

Pihaknya menolak tegas joint venture tersebut dan meminta project RDMP dikelola 100 persen Pertamina. RDMP merupakan program peningkatan kapasitas dan modernisasi kilang khususnya RU IV Cilacap. Program ini telah didukung dengan beroperasinya kilang RFCC yang beroperasi sejak akhir 2015 lalu dan proyek langit biru yang ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2018 mendatang. (bym1/ns)

Baca Juga: RDF Cilacap Diperkirakan Telan Dana Rp 78 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO