GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pengusaha asal Gresik, H. M. Khozin Ma'sum, menanggapi serius ucapan sejumlah politisi senayan (DPR RI) yang meminta agar pemerintah RI (Republik Indonesia) memutus kontrak kerja PT. Freeport Indonesia.
Pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik ini mengaku sangat menyesalkan sikap para politisi senayan tersebut. "Seharusnya para politisi senayan itu tidak mudah berucap agar pemerintah putus kontrak Freeport kalau tidak jadi membangun Smelter di Indonesia. Ucapan seperti itu sangat tidak pas. Sebab, proyek tersebut masih dalam proses," kata Khozin kepada BANGSAONLINE.com menanggapi pernyataan, Minggu (1/1/2017).
Baca Juga: Pascakebakaran, Presdir PTFI Inspeksi Lokasi Common Gas Cleaning Plant di Smelter Gresik
"RGS meminta politisi senayan tidak mudah berucap putus kontrak Freeport," sambungnya.
Sebelumnya, dua anggota Komisi VII (SDM) DPR RI, Eni Maulani S (F-PG) dan Nasirul Falah Amru (F-PDIP) sepakat meminta pemerintah memutus kontrak Freeport. Pasalnya, perusahaan asal Amerika Serikat itu hingga kini tak kunjung memastikan pembangunan smelternya di Indonesia. Freeport lebih memilih eksport konsentrat untuk diolah di Thailand. Menurut Eni, hal ini merugikan negara.
Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih
(H. M. Khozin Ma'sum saat bertemu Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri di istana negara)
Menurut Khozin, seharusnya para wakil rakyat itu terus berjuang agar Freeport cepat mewujudkan pembangunan smelter di Indonesia, khususnya di Gresik. "Seharusnya sebagai wakil rakyat harusnya mencari solusi bagaimana caranya agar smelter secepatnya terbangun di Indonesia karena rakyat sangat membutuhkan lapangan kerja. Khususnya masyarakat Gresik. Belum tentu kalau Freeport diputus lalu tambang dikelola orang Indonesia akan lebih baik," cetus bendahara umum DPP Bakuppi (badan kerjasama ulama dan pondok pesantren Indonesia) ini.
Khozin pun menyarankan para anggota dewan berpikir jernih sebelum mengeluarkan statement. Sebab hal ini demi kebaikan masyarakat banyak. "Kita semua harus bisa meyakinkan pada investor bagaimana caranya melayani yang terbaik agar Smelter cepat terealisasi demi kepentingan masyarakat banyak," ajak cucu KH. Abdul Karim ini.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
Khozin mengaku RGS tetap punya keyakinan bahwa smelter tetap akan dibangun di Indonesia. "Insya Allah Smelter tetap terbangun di bumi Indonesia dari Indonesia untuk rakyat Indonesia," terang salah satu tim yang memenangkan pasangan SQ (Sambari-Qosim) pada Pilkada Gresik 2015 ini.
Karena itu, Khozin mengajak semua masyarakat untuk berdoa agar smelter cepat terwujud di Kabupaten Gresik. Dia juga mengajak semua masyarakat agar mendukung penuh kalau rencana pembangunan Smelter di Gresik terwujud. Sebab, keberadaan industri tersebut akan banyak menguntungkan masyarakat dan pemerintah setempat.
Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah
(H. M. Khozin Ma'sum saat pertemuan dengan Dubes AS)
Pada kesempatan ini, ia juga mengingatkan agar tidak ada intervensi soal lokasi Smelter. "Yang terpenting smelter jadi dibangun di Gresik. Tidak ada masalah lokasinya, baik di lokasi kawasan industri PT.Petrokimia Gresik, JIIPE (java integrated industrial poarts and estate) atau tempat lain. Untuk itu, saya berharap jangan ada interversi lokasi karena proyek smelter demi kepentingan hajat hidup masyarakat Gresik ke depan secara luas," pintanya.
Lebih jauh Khozin menjelaskan, apabila terwujud, smelter tersebut akan banyak membawa manfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun perusahaan di Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Peringati HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Freeport Wujudkan Integrasi Tambang Hulu hingga Hilir
Untuk manfaat bagi pemerintah di antaranya, smelter tersebut akan berdampak pada PD (Pendapatan Daerah).
Sedangkan manfaat bagi masyarakat, perusahaan tersebut akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru yang begitu banyak. "Sehingga dapat mengurangi angka pengangguran," terangnya.
Khozin menambahkan berdasarkan data yang pernah dipaparkan oleh pihak proyek dan pemerintah, smelter mampu menciptakan lowongan pekerjaan minimal 10.000 orang hingga 30.000 orang. "Sehingga, jumlah pengangguran di Gresik yang masih ratusan ribu itu bisa dikurangi, "katanya.
Baca Juga: Smelter Freeport di Gresik Resmi Beroperasi, Telan Anggaran hingga Rp58 Triliun
Selain bermanfaat bagi masyarakat, Smelter juga besar manfaatnya bagi perusahaan yang membutuhkan bahan-bahan dari Freeport. Sebagai contoh, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Petrokimia Gresik dan PT. Smelting.
Perusahaan pemroduksi pupuk ini membutuhkan sampah yang dibuang oleh Smelter Freeport Indonesia yang akan bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk dan fosphoric acid (asam fosfat). “Sampah yang dihasilkan dari smelter hampir 75 persen sangat dibutuhkan sebagai bahan baku pabrik pupuk,” pungkas Khozin. (m.syuhud almanfaluty/adv)
Baca Juga: Bikin Macet, Warga Hadang dan Sweeping Bus Pekerja Smelter Freeport di Gresik
(H. M. Khozin Ma'sum saat menemui pengusaha Arab Saudi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News