BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tikungan tajam dan tanjakan tak menyurutkan antusiasme peserta gowes Tour de Batu Panji Laras, Minggu (19/2) pagi. Peserta gowes dari semua usia berusaha keras menaklukan rute panjang Batu-Blitar.
Cuaca cerah mengiringi ratusan peserta mengayuh sepeda melintasi kota wisata itu. Meski harus menempuh jarak tidak kurang dari 40 Km, tak terlihat wajah letih di antara para peserta hingga Finis di rumah Wakil Bupati Blitar, Marhaenis UW di Desa Bendosewu Kecamatan Talun.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Gamers Harus Punya Kursi Gaming
Peserta start dari kawasan Selekta Kota Batu pada pukul 06.00 WIB. Beberapa titik rute cukup menantang bagi peserta. Salah satunya adalah rute kawasan Payung. Jalur ini merupakan tanjakan yang cukup panjang. Tenaga ekstra harus dikeluarkan peserta gowes untuk menaklukan jalur ini. Belum lagi padatnya lalu lintas saat weekend menambah tantangan gowes kali ini. Beruntung pada saat melalui jalur-jalur padat semua peserta tidak bergerombol demi memberikan ruang bagi pengguna jalan lainnya.
Jalur lainnya yang lumayan berat adalah setelah kawasan Bendungan Selorejo. Meski tanjakan tak setajam jalur Payung, namun di daerah ini beberapa peserta harus turun dari sepeda untuk menuntun sepedanya.
Tour de Batu ini merupakan agenda rutin yang digelar Panji Laras, tim olah raga yang dikomandoi Wakil Bupati Blitar Marhaenis UW. Selain agenda mingguan yang digelar di wilayah Blitar, pada saat-saat tertentu Panji Laras selalu mengagendakan tour ke luar daerah.
Baca Juga: Kios Bunga Mbak Yah Pernah Kirim Bunga ke Pontianak dan Lombok
Ketua Panji Laras, Chusana mengakui beratnya medan yang harus dilalui saat Tour de Batu. "Namun beratnya medan tak membuat peserta berkecil hati. Mereka tetap semangat untuk mengikuti event ini," ujarnya.
Ia berharap event seperti ini menjadi menjadi bagian dari kampanye untuk meningkatkan tradisi olah raga di Kabupaten Blitar. Melalui kegiatan Tour de Batu, masyarakat bisa merasakan bahwa olah raga bukan hanya menyehatkan, tapi juga menyenangkan.
Hal senada diungkapkan wakil bupati Blitar, Marhaenis UW. Dikatakannya, selain menyehatkan, bersepeda juga sangat ramah lingkungan. Jika bersepeda menjadi tradisi masyarakat, maka akan sangat mengurangi polutan yang membahayakan bagi kesehatan. "Event ini murni merupakan agenda olah raga. Sekaligus mengajak masyarakat untuk membiasakan tradisi olah raga," terangnya.
Baca Juga: Cara Antisipasi dan Menangani Gigitan Ular saat Mendaki Gunung
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang sangat antusias. Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi sarana refresing bagi peserta yang selama 6 hari menjalani rutinitas pekerjaan. "Selama perjalanan semua peserta saya lihat sangat gembira. Kebersamaan inilah yang harus terus dijalin," tambahnya. (tri/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News