PAMEKASAN (bangsaonline) - Akibat serangan hama lalat buah yang menyerang blewah, menjadikan buah ini membusuk sebelum dipanen. Ini menjadikan sejumlah petani mengalami kerugian.
Salah satu petani Blewah Muslimah asal Dusun Kembang Kuning, Desa Lancar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. Dia mengeluhkan kondisi ini. Ia berharap blewah yang ditanamnya bisa mendatangkan keuntungan, mengingat pada Ramadan tahun ini, harga blewah diprediksi mengalami kenaikan.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
“Harapan saya harga blewah akan naik, tetapi ternyata blewah ini diserang hama, sehingga banyak pedagang yang tidak mau beli,” keluhnya, saat ditemui sejumlah wartawan.
Dikatakan, harga jual blewa miliknya itu mengalami penurunan, bahkan saat ini harga jualnya hanya Rp 2.500 hingga Rp 3.000 perkilo gram, padahal pada tahun sebelumnya ia bisa menjual blewah hasil panennya Rp 4.000 hingga Rp 5.000 perkilogram.
“Saya menanam ini memang agar bisa dipanen bulan puasa ini, tetapi ternyata blewah saya diserang hama dan membusuk,” urainya.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
Muslimah juga mengatakan, ia telah berupaya agar tanamannya itu bebas hama lalat buah, yakni dengan menyemprotkan obat hama. Namun, hama lalat buah tetap menyerang tanamannya itu.
“Saya sudah berusaha memberi obat, tetapi tidak mempan, biasanya satu kali diobati hamanya hilang, tetapi ini tetap,” paparnya.
Maka, ia beserta sejumlah petani blewah lainnya merugi dan tidak bisa panen sesuai harapannya. Jika pada tahun sebelumnya ia bisa memanen rata-rata 30 kilogram, kini Muslimah hanya bisa memanen buah blewanya sebanyak 10 atau 15 kilogram saja.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
“Dari pada dibiarkan rusak, meskipun sedikit ya tetap saya panen, ya mau bagaimana lagi,” katanya pasrah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News