Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (7): Musala di Ampel dengan Sumur Langsung Mekkah

Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (7): Musala di Ampel dengan Sumur Langsung Mekkah Ibu-ibu yang sedang menunggu anak-anaknya mengaji di Mushala Abdurrahman. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

Akses Langsung ke Makkah

Terkait dengan Sumur Blumbang yang letaknya sekitar 6 meter sebelah timur musala, Salim menceritakan satu kisah yang terjadi ratusan tahun silam. Konon, Almaghfurlah Abdurrahman serta para Waliyullah saat itu yang ingin pergi ke Mekkah, mereka tinggal masuk ke Sumur Blumbang tersebut.

“Sampai ada satu kisah, saat itu Habib Abdurrahman ditantang oleh seseorang untuk membawakannya semangkuk pul, yakni bubur kacang hijau khas arab. Dalam sekejap, ia pun kembali dengan membawa semangkuk pul yang masih panas, serta pakaiannya yang basah kuyup,” ceritanya.

Sumur Blumbang itu saat ini tidak difungsikan kembali. Terakhir dipakai sebagai keperluan sehari-hari sekitar tahun 1960-an. Untuk dapat menjangkau lokasinya, para pengunjung harus melewati gang sempit selebar 2 meter berpintu dengan nomor 14A terlebih dahulu. Sumur Blumbang posisinya berada di antara 2 bangunan rumah tinggal. Demi keamanannya, sebuah pintu pagar besi dipasang di muka sumur tersebut.

Hingga saat ini, belum pernah ada satu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para sejarawan atau ahli lainnya terkait sumur tersebut. Pemkot Surabaya pun juga masih belum memasukkannya sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang harus dilindungi.

Makam Mbah Durrahman atau juga dikenal dengan sebutan Mbah Blumbang ini, lokasinya berada di belakang Musala Abdurrahman, sebelah timur makam Mbah Sholeh dengan jarak hanya sekitar 5 meter saja. (ian/lan/bersambung)

Habib Salim Albar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semua Penonton Bioskop Disalami, Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan (18)':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO