Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (21): Atap Masjid Peneleh Menyerupai Bahtera Nabi Nuh

Menelusuri Jejak Kampung Religi di Surabaya (21): Atap Masjid Peneleh Menyerupai Bahtera Nabi Nuh Langit-langit Masjid Jami’ Peneleh terlihat jelas menyerupai bahtera Nabi Nuh yang sedang terbalik dengan menghadap ke arah kiblat. foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

"Ini menandakan Keimanan terhadap 10 malaikat Allah, ditambah satu Keimanan lagi yang melekat dalam diri manusia yang termasuk Ketauhidan kepada Allah," ungkapnya.

“Sebelum ada renovasi pada bagian belakang masjid sekitar tahun 1984, sangat terlihat dengan jelas bentuk perahunya tampak bagian deknya yang terbalik serta menghadap ke kiblat. Sampai saat ini masih belum ada data yang menjelaskan siapa yang mengarsiteki Masjid Peneleh yang unik ini,” sambungnya.

Rutinitas yang dilakukan di Masjid Jami’ Peneleh ini adalah semata-mata untuk syiar Islam. Setiap selesai salat Shubuh ada muthola’ah kitab kuning. Pada Selasa dan Kamis ada pengajian yang diikuti oleh orangtua yang diasuh santri yang Hafidz Quran dari Ponpes Tahfidzul Quran. Setiap Kamis malam ada tahlil bersama.

“Kalau sore harinya ada TPQ anak-anak untuk belajar membaca Al Quran sekitar 75 anak. Jamaah salat rawatib saat siang sebanyak 2 shaf, saat maghrib dan Isya bisa menjadi 4-5 shaf salat. Satu shaf salat di bagian depan sebanyak 20 jamaah, selanjutnya ke belakang bisa sampai 25-30 orang,” tuturnya.

Saat ramadhan Masjid Peneleh juga menyediakan takjil. Saat tarawih, menerapkan qataman Quran yakni, satu malam satu juz. “Ada tiga masjid yang sampai saat ini istiqomah dalam melakukan khataman Quran saat salat tarawih, yakni Masjid Ampel, Masjid Peneleh serta satu masjid di daerah Rungkut, Surabaya. Pendiri Masjid di Rungkut ini merupakan alumni santri dari Ponpes Tahfidzul Quran Peneleh,” tegasnya. (ian/lan/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO