GRESIK, BANGSAONLINE.com - Polemik revitalisasi Alun-Alun Gresik menjadi wisata heritage terus menggelinding. Proyek ini mengundang pro-kontra dari berbagai masyarakat. Di satu sisi proyek ini ditolak karena dikhawatirkan merubah fungsi alun-alun sebagai ruang terbuka hijau dan cagar budaya, namun di satu sisi juga didukung karena akan membuat alun-alun menjadi lebih cantik.
"Saya setuju, karena kabarnya di atas Alun-Alun akan dibangun jembatan yang membentang ke sisi barat dan timur dan utara dan barat. Di atas Alun-Alun nantinya juga disiapkan bangunan untuk areal parkir. Itu sebetulnya bagus. Namun, tapi kenapa kok masyarakat menentang?," kata Cak No, warga sekitar Alun-Alun kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (14/7/2017).
Baca Juga: Peringati HUT Lalu Lintas ke-67, Polres Gresik Gelar Jalan Sehat dan Berikan Penghargaan ke 5 Warga
Tanggapan serupa juga datang dari H. M. Khozin Ma'sum, salah satu pengusaha yang juga tokoh masyarakat Gresik. Ia mengaku tidak mempersoalkan Bupati Sambari merevitalisasi alun-alun dengan catatan semua pihak yang terdampak dan masyarakat sudah diberi sosialisasi.
"Karena itu, Bupati harus membicarakan revitalisasi Alun-Alun dengan semua pihak. Bupati harus minta masukan. Kan gak ada salahnya minta masukan demi kebaikan Gresik," jelas pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) Kabupaten Gresik ini.
Ia menyarankan Bupati Sambari sesegera mungkin membuka forum pertemuan untuk musyawarah dengan semua komponen masyarakat terkait proyek tersebut. "Sehingga, semua masyarakat jadi faham," katanya.
Baca Juga: Pascakebakaran Pasar Sidayu, Pemkab Gresik Siapkan Tenda di Alun-Alun untuk Pedagang
"Juga tidak kalah penting, Bupati harus meminta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk memasang baliho atau billboard bergambar desain revitalisasi Alun-Alun Gresik. Biar masyarakat tahu bentuk Alun-Alun nanti seperti apa. Biar masyarakat tidak bertanya-tanya dan mengandai-andai," imbuhnya.
"Apapun bentuknya, revitalisasi Alun-Alun jangan sampai merubah fungsi awal. Jangan sampai ruang-ruang untuk bermain anak, refreshing masyarakat jadi tergusur akibat revitalisasi," pungkas cucu KH. Abdul Karim ini.(hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News