TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Pembangunan Jalur Lingkar Selatan (JLS) yang meliputi Trenggalek, Tulungagung dan Blitar untuk tahun ini dipastikan tersendat, karena kurangnya anggaran. Pernyataan ini, disampaikan Budi Yuwono anggota komisi V DPR-RI saat kunjungan kerja spesifik di Bendungan Tugu Trenggalek (14/7).
"Pembangunan JLS itu dari 660 kilometer yang direncanakan, baru 220 kilometer yang baru bisa dikerjakan. Letaknya meliputi Trenggalek,Tulungagung dan Blitar. Padahal bila jalur selatan itu dibangun, bisa membuka potensi baru. Nah, ini macet dananya," ujar Budi Yuwono.
Baca Juga: Pembangunan JLS Jatim Capai 56,73%, Khofifah Optimistis Kurangi Disparitas Wilayah Utara-Selatan
Menurut Budi, hingga saat ini dana terakhir untuk pembangunan JLS hanya tersedia dari ADB dan hanya bisa di gunakan untuk pembangunan JLS dari Trenggalek-Tulungagung sejauh 20 kilometer dan Blitar hanya 10 kilometer. Melihat kurangnya anggaran yang tersedia, pihaknya akan mengupayakan agar dana pembangunan JLS yang dibiayai dari APBN bisa terpenuhi ke depannya.
Sementara Emil Dardak Bupati Trenggalek dikonfirmasi, belum bisa berkomentar terlalu jauh. "Ya memang kenyataannya gak cukup. Untuk itu saya mengambil inisiatif untuk menyelesaikan jalan kabupaten yang selama ini dibiarkan. Dengan harapan dibangun oleh pemerintah pusat," katanya, usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Trenggalek.(man/rus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News