BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar mentargetkan 250 jiwa sebagai sasaran program imunisasi campak dan rubella atau imunisasi measles rubella (MR). Dengan banyaknya jumlah sasaran imunisasi MR, Dinkes mengakui ada beberapa kendala yang harus dihadapi.
Kepala Seksi (Kasi) Imunisasi Dinkes Kabupaten Blitar Hendro Subagyo mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi untuk mensukseskan program nasional ini adalah ketersediaan tenaga medis, sebagai petugas imunisasi. Untuk imunisasi MR karena proses injeksi harus dilakukan oleh petugas kesehatan yang bersertifikat. Namun di lapangan, Hendro Subagyo mengakui, meski tidak disebutkan secara rinci jumlahnya, namun dipastikan jumlah petugas yang bersertifikat tidak sebanding dengan jumlah sasaran sebanyak 250 ribu lebih.
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Bupati Blitar Luncurkan Program Inovasi Tali Centing
"Sasaran kita ada 24 Puskesmas yang tersebar di 22 Kecamatan dengan jumlah yang akan diberi imunisasi sekitar 250 jiwa, ini sangat tidak sebanding dengan jumlah tenaga media bersertifikat yang dimiliki Kabupaten Blitar," jelasnya kepada wartawan, Senin (7/8).
Akibat terbatasnya tenaga medis bersertifikat itu, pelaksanaan imunisasi MR di masing Puskesmas tidak bisa ditargetkan dalam waktu tertentu. Penyelesaiannya ada yang hanya membutuhkan waktu seminggu, ada yang membutuhkan waktu seminggu lebih. Tergantung jumlah sasaran yang ada di satu Puskesmas tersebut.
"Kalau di kecamatan yang jumlah penduduknya padat otomatis penyelesaiannya juga bakal lama, tidak bisa dipastikan seminggu selesai," ungkap Hendro.
Baca Juga: Ini Temuan Tim Dinkes Kota Blitar saat Sidak Mamin di Sejumlah Swalayan
Dia menjelaskan, imunisasi campak dan rubella merupakan program besar berskala nasional dan cukup berat untuk memenuhi target dengan keterbatasan tenaga medis. Sehingga untuk mengatasi kekurangan tersebut, pihaknya mengaku telah melakukan koordinasi dengan instansi dan juga lembaga kesehatan swasta agar menerjunkan petugas kesehatannya untuk membantu pelaksanaan imunisasi yang dilakukan pemerintah.
"Untuk mencapai target kita gerakkan semua tenaga kesehatan, termasuk bantuan dari swasta untuk mensukseskan program ini," imbuhnya.
Hendro mengimbau agar para orang tua membawa putra-putrinya yang berusia sembilan bulan hingga usia 15 tahun ke posyandu, puskesmas atau pun layanan kesehatan lainnya untuk mendapatkan Imunisasi MR. Pasalnya imunisasi MR penting untuk menghindari penularan penyakit campak dan rubella. (blt1/tri/rev)
Baca Juga: 1 dari 4 Penderita Gagal Ginjal Akut di Kabupaten Blitar Meninggal Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News