BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 25 orang pengawas pendidikan tingkat TK dan Sekolah Dasar (SD), dimutasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Ke 25 pengawas yang dimutasi itu ditempatkan di wilayah yang kekurangan tenaga pengawas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Budi Kusuma mengatakan, mutasi itu dilakukan sebagai salah satu upaya pemerataan tenaga pengawas di seluruh Kabupaten Blitar. "Total kami punya 100 pengawas tingkat SD dan TK, dari 100 itu kita mutasi 25 orang sebagai upaya pemerataan," jelas Budi Kusuma, Selasa (8/8).
Baca Juga: Bupati Rini Serahkan SK Penugasan Guru sebagai Kasek Jenjang SD dan SMP Dinas Pendidikan Blitar
Lanjut Budi, pihaknya mengakui jika pemerataan perlu dilakukan melihat banyaknya pengawas yang sudah memasuki masa pensiun. Dikhawatirkan jika tidak segera diisi pengawasan, proses belajar mengajar di suatu wilayah yang ditinggal pensiun pengawas sebelumnya menjadi tidak maksimal. "Dengan pemerataan pengawas ini diharapkan kegiatan belajar mengajar bisa terpantau secara maksimal," paparnya.
Selain itu, lanjut Budi, sesuai dengan targetnya, bahwa di tahun 2018 nanti, seluruh sekolah di Kabupaten Blitar harus sudah menerapkan kurikulum 2013. Maka dari itu, ia tidak menginginkan di setiap Kecamatan kekurangan pengawas, sebab perlu pendampingan dan pemantauan khusus oleh pengawas agar bisa segera menerapkan kurikulum 2013.
"Untuk tingkat SMP tidak kita lakukan mutasi, karena untuk mutasi pengawas SMP sudah diatur sesuai dapilnya masing-masing," papar Budi.
Baca Juga: Antisipasi Penularan Covid-19, PTM di Kota Blitar Dihentikan
Budi Kusuma menjelaskan, pengawas sekolah memiliki peran yang cukup penting dalam pendidikan. Meski tidak pernah terlihat seperti guru namun mereka memiliki peran yang besar melakukan pengawasan pada tiap sekolah-sekolah. Pengawas sekolah berlaku sebagai pengelola pendidikan dan sekaligus pemimpin pembelajaran. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa standar pendidikan dilaksanakan, dengan cara melakukan inspeksi dan evaluasi, memberikan nasihat, bimbingan, dan dukungan bagi guru dan kepala sekolah. (blt1/tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News