Kecewa terhadap JOB-PPEJ, Warga Sawahan Blokir Akses Utama Menuju Gudang Bahan Peledak

Kecewa terhadap JOB-PPEJ, Warga Sawahan Blokir Akses Utama Menuju Gudang Bahan Peledak Warga beramai-ramai memblokir akses jalan yang kerap dilalui kendaraan milik JOB PPEJ. foto: SUWANDI/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kepala Desa Sawahan, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban bersama puluhan warga melakukan pemblokiran jalan desa, tepatnya di Dusun Lohgawe yang menjadi akses utama menuju gudang bahan peledak atau handak Joint Operating Body Pertaminan-Petrochina East Java (JOB-PPEJ). Pemblokiran jalan tersebut dilakukan lantaran warga kecewa dengan pengelola Blok Tuban JOB-PPEJ yang dinilai tidak peduli terhadap lingkungan sekitar.

“Pemblokiran dimulai sejak Sabtu (26/8) kemarin dan tidak akan dibongkar selama JOB-PPEJ belum memenuhi tuntutan warga kami,” kata Kepala Desa Sawahan, Sunarto saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Minggu (27/8).

Baca Juga: Gantikan JOB P-PEJ, Pertamina EP Asset 4 Operatori Lapangan Migas Sukowati

Kata dia, blokade akses utama JOB-PPEJ menuju gudang bahan peledak merupakan keputusan terakhir setelah dua tuntutan warga tidak dipenuhi tahun ini. Dua tuntutan itu di antaranya pembangunan drainase dan pemberian plafon di TK Muslimat NU di Dusun Lohgawe.

“Sebenarnya ada 7 tuntutan warga kepada JOB-PPEJ, tapi yang dua itu tidak boleh ditawar dan perlu dikerjakan pada tahun ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, upaya warga meminta tuntutan itu sudah dilakukan melalui pengajuan proposal. Tapi, pihak perusahaan tidak menggubris.

Baca Juga: JOB PPEJ Fasilitasi Pelajar SMKN 5 Bojonegoro Praktek UKK

Sunarto pun mempertanyakan tanggung jawab perusahaan migas tersebut. Sebab, sejak 1988 keberadaan gudang milik JOBP-PPEJ tidak pernah memberikan kontribusi pada warga Desa Sawahan.

“Seharusnya perusahaan berpikir, puluhan tahun menuju gudang melintasi jalan lingkungan, dan warga sering menyisih karena ada kendaraan besar sedangkan jalannya sempit. Tapi, mengapa warga minta drainase saja harus menunggus CSR 2018,” beber Sunarto.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Grovel JOB-PPEJ, Tarmizi meminta maaf karena belum bisa memenuhi 7 tuntutan warga. Ia mengakui perusahaan hanya bisa merealisasikan 2 tuntutan, yakni penyediaan plafon untuk gedung sekolah TK dan pembinaan karang taruna. “Sedangkan, untuk permintaan drainase sekitar gudang handak akan dianggarkan dalam program CSR tahun 2018 mendatang,” terangnya. (wan/rev)

Baca Juga: JOB P-PEJ Bantu SMK Migas Bojonegoro Gelar UKK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO