BLITAR, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengirim sampel makanan yang diduga penyebab keracunan 52 warga Desa Slorok, Kecamatan Doko ke laboratorium kesehatan daerah milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
"Petugas langsung mengambil sampel makanan yang masih tersisa untuk diperiksa lalu dikirim ke laboratorium milik Dinkes Pemprov Jatim di Surabaya," jelas Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar Krisna Yekti, Kamis (15/2).
Baca Juga: Tekan Angka Stunting, Bupati Blitar Luncurkan Program Inovasi Tali Centing
Diantara makanan yang dibawa untuk di periksa dan uji laboratorium itu adalah bungkusan nasi kenduri berisi nasi dan olahan daging kambing. Untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan yang dialami 52 warga tersebut.
"Penyebab pastinya apa nanti akan diketahui dari uji laboratorium tersebut," imbuh Krisna Yekti.
Pasca terjadi keracunan massal di Desa Slorok, Kecamatan Doko yang diduga akibat mengkonsumsi makanan dari hajatan warga setempat bernama Sunarji Dinkes memang langsung bergerak cepat. Selain mengambil sampel makanan, petugas Dinkes juga melakukan droping obat-obatan.
Baca Juga: Ini Temuan Tim Dinkes Kota Blitar saat Sidak Mamin di Sejumlah Swalayan
"Petugas yang ada di Puskesmas lain di sekitar kecamatan Doko, juga dikerahkan untuk membantu melakukan penanganan karena pasien yang cukup banyak. Kami memastikam semua sudah tertangani medis," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 52 warga termasuk pemilik hajatan mengalami gejala keracunan mual, muntah, panas dan diare kurang lebih enam jam setelah menyantap nasi kenduri hajatan yang digelar Rabu (14/2). Mereka mendapatkan perawatan di Puskesmas Doko, sementara dua diantaranya dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo karena kondisinya melemah. (ina/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News