MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto memperpanjang status siaga bencana hingga April 2018. Keputusan organisasi pemda bidang penanggulangan bencana ini menyusul kondisi cuaca ekstrim yang melanda tlatah Mojopahit ini.
Dengan adanya perpanjangan status ini berarti kawasan Mojokerto masih rawan terjadi bencana banjir dan longsor.
Baca Juga: BPBD Mojokerto Bersama Warga Bersihkan Jalan Usai Diterjang Banjir
“Kita sudah melakukan pemetaan daerah rawan bencana, juga mensiagakan Tim Reaksi Cepat selama 24 jam,” tegas Kepala BPBD Kabupeten Mojokerto, M Zaini.
Mantan Kadishub ini mengatakan, perpanjangan status siaga darurat bencana ini mengacu pada prakiraan BMKG yang menyatakan cuaca ekstrem berpotensi terjadi hingga bulan April.
Zaini juga mengatakan, hasil mitigasi bencana ada lima kecamatan di wilayah pegunungan selatan yang rawan longsor. "Sejumlah kawasan di Kabupaten Mojokerto masuk peta rawan bencana. Seperti di Kecamatan Ngoro, Trawas, Pacet, Gondang dan Jatirejo,” jelasnya.
Baca Juga: Si Jago Merah Kembali Lahap Pabrik Tray Telur Mojokerto, Kerugian Diduga Capai Ratusan Juta Rupiah
Selain itu, ada juga beberapa wilayah di sepanjang aliran sungai yang rawan banjir, seperti di kali Lamong, kali Marmoyo, sungai Sadar dan sungai Brangkal. Daerah sekitar aliran sungai yang rawan banjir diantaranya wilayah Kecamatan, Mojoanyar, Bangsal, Sooko, Ngoro, Pungging, Puri, Mojosari, dan Dawar Blandong.
Data BPBD Mojokerto, dalam bulan Januari dan Pebruari tahun 2018, sudah terjadi 6 kali sungai yang meluber dan masuk pemukiman warga. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News