
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Guru bersertifikasi calon penerima tunjangan profesi pendidik (TPP) di Pacitan harus bersabar lagi. Pasalnya, dana transfer daerah yang diperuntukkan pembayaran hak tunjangan itu tak kunjung cair. Hal itu dibenarkan Heru Sukresno, kepala BPKAD, Selasa (3/4).
Menurut Heru, alokasi anggaran untuk pembayaran TPP guru masuk pada komponen dana alokasi khusus (DAK) nonfisik, sehingga perlu tata kelola khusus agar anggaran tersebut bisa segera masuk ke kas daerah.
"Persyaratan administrasi sudah kami sampaikan ke pusat. Baik APBD tahun 2018 maupun realisasi anggaran, yaitu surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan anggaran tahun 2017. Jadi saya imbau para guru tetap tenang. Insya Allah pekan ini pemerintah pusat akan mentransfer anggaran tersebut," jelasnya.
Masih di kesempatan yang sama, Kasie Kasda BPKAD Syamsul menambahkan, total alokasi anggaran TPP guru dan tambahkan penghasilan (tamsil) bagi guru non-sertifikasi tahun ini tercatat sebesar Rp 151,6 miliar. Jumlah tersebut akan terbagi menjadi empat triwulan, atau diasumsikan tiap triwulan pemerintah pusat akan mentransfer sejumlah kurang lebih Rp 40 miliar yang diperuntukkan pembayaran TPP maupun tamsil.
"Itu estimasinya. Namun pemerintah pusat akan mengoreksi realisasi anggaran setiap triwulan. Sisa lebih penggunaan anggaran triwulan sebelumnya akan menjadi bilangan pengurang dana transfer triwulan berikutnya," timpal Syamsul.
Sementara itu, selain persoalan anggaran TPP guru, Syamsul juga menyinggung dana alokasi umum (DAU) yang tercatat sebesar Rp 793 miliar. Dana tersebut sudah terserap sebesar Rp 68 miliar, termasuk dana desa sebesar Rp 25,1 miliar atau setara 20 persen dari total anggaran dana desa sudah masuk ke rekening masing-masing desa di Pacitan.
"DAU itu juga tidak mutlak. Pemerintah pusat akan melakukan rasionalisasi di semester kedua nanti. Seandainya pendapatan negara bertambah, dimungkinkan alokasi DAU juga bisa bertambah. Namun pengalaman tahun anggaran lalu, Pemkab Pacitan sempat mendapat pengurangan sebesar 10 persen," tuturnya. (yun/rd)