PACITAN, BANGSAONLINE.com - Rendahnya kesadaran sejumlah peternak di Pacitan menjadi salah satu kendala pemantauan penyebaran penyakit antraks. Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan Agus Sumarno mengatakan, pihaknya sudah secara intensif memberikan penyuluhan kepada peternak bagaimana mengenali hewan ternak yang diduga terserang bakteri antraks sejak dini.
"Akan tetapi kesadaran mereka masih rendah. Mereka masih belum begitu paham. Ketika mendapati hewan ternaknya sakit, langsung dipotong tanpa memberikan laporan terlebih dulu ke mantri hewan yang ada di desa-desa. Persoalan ini yang menjadi kendala untuk bisa memastikan adanya bakteri anthrax atau tidak di suatu wilayah," ujarnya, Kamis (3/5).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Menurut Agus, dari 15.000 dosis vaksin antraks yang didapat dari Pemprov Jatim, saat ini sudah disuntikkan sebanyak 6.000-an dosis. Lokasi pemberian vaksin itu difokuskan di tiga kecamatan serta beberapa desa yang dianggap rawan antraks. "Tiga kecamatan itu meliputi Pringkuku, Punung, dan Donorojo," sebut Agus.
Pejabat eselon III B ini mengungkapkan desa-desa yang dinilai rawan antraks, yakni Desa Ngadirejan di Kecamatan Pringkuku, Desa Wareng di Kecamatan Punung, serta Desa Sekar, Sukodono, dan Donorojo di Kecamatan Donorojo.
"Sementara untuk titik lokasi pemberian vaksin, di antaranya Kecamatan Pringkuku meliputi Desa Ngadirejan, Kecamatan Punung meliputi Desa Dolo Kidul, Wareng, Piton serta Bomo. Dan Kecamatan Donorojo, seperti Desa Klepu dan Sendang. Untuk desa lainnya masih dalam proses," pungkasnya. (yun/rd)
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News