PACITAN, BANGSAONLINE.com - Usia bukanlah kendala bagi salah seorang jemaah calon haji (JCH) asal Pacitan ini. Istiyah, warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan ini menunaikan rukun Islam ke lima di tanah suci pada usia 78 tahun.
Kondisi fisik yang sudah renta tak membuatnya patah arang untuk terbang menembus angkasa raya guna bertandang ke rumah Allah di Mekkah. Hal itu terpancar dari serangkaian latihan manasik haji di Alun-alun Pacitan yang diikutinya tanpa satu kendala.
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Udara panas dan berdebu tak membuat nenek tiga cucu ini loyo. Bahkan seperti ada kebangkitan kedua, setelah Kantor Kementerian Agama Pacitan memanggilnya untuk pergi berhaji pada 31 Juli 2018 mendatang.
Dengan badan yang sudah membungkuk, nenek Istiyah berjalan mengitari miniatur Ka'bah bersama 240 jamaah calon haji lainnya. Dia mengaku ingin merasakan pengalaman bagiamana latihan manasik haji itu, meskipun secara fisik dirinya sudah cukup lemah.
"Saya ingin merasakan bagaimana susahnya berjalan mengitari Kabah. Ini kan baru latihan. Nanti di Mekkah pasti akan lebih sulit. Selain panas, banyak kerumunan orang, pasti lebih susah. Ini sebagai pengalaman dan latihan," ujarnya, Kamis (12/7).
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Untuk bisa berangkat ke tanah suci, Istiyah mengaku harus menabung sedikit demi sedikit. Dari hasil berdagang kain batik di pasar ia kumpulkan hingga mencapai ongkos naik haji (ONH) yang ditetapkan pemerintah.
"Sejak tahun 1960-an silam saya jadi pedagang batik di pasar. Terus sekarang sudah berhenti, capek sudah tua. Fisik sudah nggak kuat seperti dulu," imbuh dia.
Sementara itu, pemberangkatan ibadah haji Tahun 2018 gelombang 2 kloter 44 ini akan kembali dimulai pada tanggal 31 Juli mendatang. "Kami terus melakukan pendampingan dan pelatihan bagi jamaah calon haji yang akan berangkat. Sebenarnya ada ketentuan terkait JCH yang sudah berusia lanjut harus diikuti oleh pendamping. Akan tetapi, jika tidak ada pendamping, kami akan menyediakan," kata Ahmad Munib, salah seorang pendamping JCH Pacitan di tempat terpisah.
Baca Juga: Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Sebagaimana Peraturan Pemerintah terkait JCH, bagi jamaah calon haji yang sudah berusia lanjut mendapat dispensasi akselerasi pemberangkatan. "Jadi tidak menyesuaikan jadwal yang ada. Misal aturan antre sampai dengan 10 tahun, karena pertimbangan umur jamaah calon haji itu bisa diberangkatkan lebih awal," jelasnya. (yun/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News