Proyek Pemetaan Lahan Dihentikan Nelayan Pangkahkulon, PGN Saka Akui Lalai Sosialisasi

Proyek Pemetaan Lahan Dihentikan Nelayan Pangkahkulon, PGN Saka Akui Lalai Sosialisasi Nelayan Pangkahkulon saat menghentikan proyek pemetaan lahan yang dilakukan rekanan SIPL.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT. Saka melalui anak perusahaannya Saka Indonesia Pangkah Limited (SIPL) melakukan pertemuan dengan nelayan Pangkahkulon di rumah makan Laka Kull, di Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Senin (30/7/2018). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pasca proyek PT. Saka berupa pemetaan lahan seluas 30 hektar di Desa Pangkahkulon Kecamatan Ujungpangkah dihentikan nelayan.

Subali mewakili SIPL kepada wartawan mengakui bahwa pihaknya lalai dan melakukan kesalahan dengan tak melakukan sosialisasi kepada nelayan Pangkahkulon sebelum melakukan proyek pemetaan lahan tersebut.

Baca Juga: Pipa Gas PGN di Bronggalan Bocor, Semburan Api Bakar Kanopi Rumah Warga

"Sebenarnya kita sudah melakukan komunikasi, tapi kurang luas. Anggota nelayan ini banyak. Kontraktor juga dari Jakarta, jadi belum bisa memaksimalkan silaturahmi," katanya.

"Sebelum (pertemuan) ini, kita sudah melakukan rapat beberapa waktu yang lalu dengan nelayan dan masyarakat sekitar. Dan sejak kemarin (Minggu, 29/7/2018) kontraktor langsung bekerja," terangnya.

Subali menjelaskan, bahwa proyek tersebut berupa pemetaan potensi lahan yang dikerjakan oleh PT Offshore Works Indonesia (OWSI) selaku rekanan dari SIPL. Di sana kontraktor bekerja untuk memetakan potensi wilayah.

Baca Juga: Holding Pertamina dan Persaingan Tidak Sehat PGN-Pertamina Gas

"Pemetaan menggambarkan prona alam, ada potensi apa di sana. Perkiraan ada 30 hektare lahan yang akan kita petakan," terangnya.

Ditanya soal rencana pengeboran minyak di Pangkahkulon, Subali membenarkannya. "Kalau rencana ke depan, akan ada pengeboran di laut dan pinggir laut. Akan ada pengeboran minyak baru di Blok Pangkah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, puluhan nelayan menghentikan proyek pengerjaan topografi di Kali Malang, Desa Pangkahkulon Kecamatan Ujungpangkah yang dikerjakan PT. OWSI, Jumat (27/7/2018) lalu. Nelayan menghentikan proyek tersebut karena pihak SIPL tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu. (hud/rev)

Baca Juga: Tuli Mengaji, Inovasi Pelatihan Mengaji Kotugres dengan Metode Amakasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO