
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya untuk menjadikan sekolah-sekolah di Kabupaten Lamongan, sebagai sekolah Adiwiyata. Upaya tersebut salah di antaranya dengan menggandeng Badan Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Solo.
Hal itu dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama antara BPDASHL dengan Dinas Pendidikan Lamongan, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Lamongan, dan Kantor Kemenag Lamongan.
"MoU dengan sekolah-sekolah di Lamongan ini bertujuan agar sekolah-sekolah di Lamongan punya pemikiran yang sama bahwa Sekolah Adiwiyata itu perlu," kata Bupati Lamongan, Fadeli seusai pelaksanaan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Guest House Pemkab Lamongan, Kamis (6/9).
Selain dilakukan penandatanganan MoU dengan BPDASHL, pada kesempatan yang sama juga dilakukan nota kesepahaman antara Dinas Lingkungan Hidup Lamongan dengan Dinas Pendidikan Lamongan, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Lamongan dan Kantor Kemenag Lamongan.
Fadeli berharap dengan adanya penandatanganan itu dapat memudahkan sekolah-sekolah di Lamongan untuk menjadi Sekolah Adiwiyata. "Penghijauan-penghijauan terutama hutan lindung di sekolah ini yang saya harapkan tidak mengalami kesulitan," ujarnya.
Sementara Kepala BPDASHL Solo, Ir H Suratman M.Si mengungkapkan pihaknya menyiapkan sebanyak 1,250 juta pohon setiap tahunnya untuk mensukseskan program penghijauan.
"Kalau sudah ada MoU ini akan selalu diagendakan terus kita jadwalkan secara rutin dan bertahap," ucap Suratman yang menyebutkan untuk memperoleh bibit pohon ini tidak dipungut biaya.
"Yang membutuhkan pohon ini hanya perlu melaporkan siapa yang minta, ditanam di mana dan bibitnya gratis asal ambil sendiri," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Adi Suwito menyebutkan sudah ada beberapa sekolah di Lamongan yang telah berstatus adiwiyata Mandiri. "Adiwiyata Mandiri di tingkat Sekolah Dasar ada dua kemudian SMP Negeri 2 dan SMAN 1," ucap Adi.
Selain itu, sambung Adi, juga ada beberapa sekolah yang berstatus adiwiyata Nasional sedang menuju ke adiwiyata mandiri.
"Kalau Adiwiyata Nasional yang menuju Adiwiyata Mandiri yang akan datang Madratsah Aliyah Negeri, SMAN 2 kemudian SMP 1, SD Karanggeneng, SD Turi dan MTs Blawi," ujarnya.
Ia pun optimis dengan adanya MoU tersebut dapat menunjang kegiatan sekolah Adiwiyata. "InsyaAllah akan sangat mendukung pelaksanaan program sekolah adiwiyata mendatang, bagi sekolah yang tidak mandiri saya yakin pepohonan akan muncul di sekolah itu," pungkas Adi. (qom/rev)