KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Aksi dorong mendorong hingga insiden kecil bentrokan antara aparat Kepolisian, Satpol PP dengan 100 mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan terjadi di pintu masuk gedung DPRD Kota Malang, Jumat (7/9).
"Seorang mahasiswa mengaku merasakan adanya pemukulan, hingga nampak memar sedikit di bagian wajahnya, saat saling dorong mendorong terjadi," kata Ragil Setyo Cahyono, salah satu pendemo.
Baca Juga: KPU Kota Malang Tetapkan Perolehan Kursi Partai Politik dan 45 Anggota DPRD Terpilih
Adapun aksi demo tersebut, mahasiswa menyampaikan beberapa tuntutan. Di antaranya mendesak agar Mendagri segera mengeluarkan Diskresi, serta mendesak semua parpol melakukan PAW (pergantian antar waktu) dan evaluasi internal dalam perekrutan calon anggota dewan.
"KPU Kota Malang mesti mendiskualifikasi para bacaleg (koruptor) dari kontestasi pemilu 2019. Antara KPU dan Bawaslu menyelenggarakan pakta integritas dengan semua calon legeslatif. Wali Kota Malang terpilih juga harus bisa mewujudkan pemerintahan yang akuntabel, terintegritas, serta transparasi," ujar Ragil.
Aksi demo terus tetap berlanjut usai salat Jumat. Mahasiswa kembali berorasi dengan tuntutan yang sama, kendati sudah ditemui Wakil ketua DPRD Kota Malang H. Abdurrahman dari Fraksi PKB. (iwa/thu/ns)
Baca Juga: Pengamat Politik Beri Pendapat soal Perdamaian Sengketa Caleg PDIP Jatim VI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News