GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik agar secepatnya menuntaskan sejumlah proyek perbaikan jalan kabupaten dan saluran air yang belum rampung. Sebab, tak lama lagi musim hujan akan tiba, sehingga dikhawatirkan akan menyulitkan para pelaksana/rekanan dalam menyelesaikan proyek-proyek tersebut.
Pernyataan ini diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Gresik Ahmad Nurhamim, Kamis (4/10). Hingga bulan Oktober ini, Nurhamim mengungkapkan, berdasarkan evaluasi Komisi III, masih ada sejumlah proyek jalan dan saluran air yang belum rampung dikerjakan.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Sebagai contoh, perbaikan jalan kabupaten di Jalan Harun Thohir, Kecamatan Gresik, serta jalan di Gluranploso Kecamatan Benjeng.
Khusus untuk di Gluranploso, baru-baru ini proyek jalan tersebut menimbulkan gelombang protes dari masyarakat setempat karena dampak debu yang ditimbulkan dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas.
"Rabu (3/10) kemarin, Komisi III sudah cek langsung ke Gluranploso. Memang jalan di sana setelah dilakukan pembongkaran tak kunjung dilakukan perbaikan oleh rekanan pemenang. Sehingga, sangat mengganggu masyarakat, khususnya debunya," ungkap bacaleg Golkar Dapil I (Kebomas dan Gresik) ini.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Selain Gluranploso, jalan di sepanjang Desa Banjarsari Kecamatan Cerme, Kedanyang, Prambangan hingga jalan Mayjen Soengkono Kecamatan Kebomas, juga belum dilakukan perbaikan pasca dibongkar untuk pemasangan pipa milik Pertamina Gas (Pertagas). "Kami pastikan jalan-jalan tersebut kalau hingga musim hujan tak diperbaiki akan bletok. Sehingga, akan mengganggu aktivitas masyarakat," paparnya.
"Terlebih, jalan yang menghubungkan Cerme hingga Mayjen Sungkono tersebut adalah jalan yang digunakan lalu lintas para petani," sambungnya.
"Kami meminta keseriusan DPUTR untuk minta pihak kontraktor agar cepat menuntaskan pekerjaan jalan sepanjang Banjarsari-Mayjen Sungkono. Sebab, proyek pipa milik Pertagas sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan tak lama lagi musim hujan tiba," pinta Ketua DPD Golkar Gresik ini.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
"Kemudian, proyek saluran air, baik yang berada di wilayah perkotaan maupun di daerah (desa). Dari pengamatan kami, masih ada yang belum rampung. Bahkan, ada yang belum dikerjakan karena gambar belum rampung," paparnya sambil mencontohkan pengerjaan proyek box culvert untuk pembuangan air di belakang kantor Pemkab Gresik.
"DPUTR jangan hanya getol membangun saluran air seperti box culvert tanpa melakukan perawatan dengan baik. Percuma getol buat saluran air kalau tak dirawat. Kan tetap bisa akan menimbulkan banjir karena air meluap dari saluran tak berfungsi tersebut. Saya minta pemeliharaan saluran air tetap dijaga," pungkasnya. (hud/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News