Dewan pendidikan Sumenep Soroti Koleksi Buku Perpusda yang Minim

SUMENEP (bangsaonline) – Minimnya koleksi buku di Perpustakaan Umum Daerah dan Arsip (Pepusda) Sumenp terus mendapat sorotan tajamdari berbagia kalangan, termasuk dari Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS). Angota DPKS Moh. Suhaidi menilai minimnya koleksi buku disebabkan manageman pengelolaan perpusda yang kurang maksimal.

”Kalau sampai saat ini koleksi buku diperpusda masih minim, kami sangat menyayangkan. Berarti bisa diambil kesimpulan pemerintah dalam membangun Sumenep kurang maksimal,” katanya

Baca Juga: Demi Hidupkan dan Perkaya Bahan Bacaan, Perpusda Sumenep Butuh Tambahan Anggaran

Sehingga, sambung Dosen Muda di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di kota sumekar itu, jumlah pertumbuhan koleksi buku di perpusda setiap tahunnya tidak terlalu pesat. Padahal, seharunya jumlah koleksi buku di perpustakaan plat mereah itu, bisa menyamai jumlah penduduk di kabupaten sumenep ini. ”Jadi, asumsinya satu orang bisa pegang satu buku. Ya kalau masih kurang, itu perlu dipartanyakan kemitmen pemerintah dalam membangun sumenep melalui perpustakaan itu,” ungkapnya

Sebab, lanjut Suhaidi pembelian buku setiap tahunnnya selalu diambilkan dari dana APBD APBD (Anggran Pendapatan Belanja Daerah) yang notabenya masih memakai uang masyarkat.”Kami kira itu sudah keterlaluan, masak anggaran yang sudah diambilkan dari dana APBD, tapi koleksi bukunya masih kalah sama perpustakaan yang tidak memakai dana APBD, seperti perpustakaan di berbagai pesantren,” ungkapnya

Oleh sebab itu, pihaknya menghimbau agar kedepannya pemerintah sumenep bisa memperhatikan keberadaan perpustakaan. ”Kalau memang terkenda soal anggaran, maka pemerintah setempat bersama pihak legislatif harus lebih reaktif, masak anggaran pembelian buku dikalahkan dengan anggaran perbaikan infrastruktur yang setiap tahunnya terus meningkat,” harapnya

Baca Juga: Perpusda Sumenep Maksimalkan Minat Baca Warga Hingga ke Pelosok Desa

Sementara Kepala Kantor Perpusda Agus D. Putra mengatakan, keterbatasan koleksi buku di perpusda tersebut disebabkan karnea minimnya nggaran dari pemerintah setempat. ”Memnag angagran untuk pengadaan buku masih sangat minim, yakni berkisar anatara 50 juta setiap tahunnya,” katanya

Menurutnya, dana untuk alokasi pengadaan buku baru di perpustakaan itu, baru dialokasikan sekitar tiga tahun silam. Sebelumnya belum ada anggran untuk hal itu. Bahkan,pada tahun 2014 anggaran untuk pengadaan buku baru semakin menurun, yakni Rp 44 juta.

Dana sumbangan dari APBD tersebut, diperkirakan hanya mampu membeli buku sebanyak 855 eksemplar dengan 296 judul. ”Kami kira ketiak diukur dengan harga buku yang mencapi Rp 100 ribu perbukunya, anggaran sebesar itu masih sangat kecil dibandingkan dnegan kebutuhan yang ada,” ujar Agustus

Baca Juga: Launching Bank Buku Madura Kuno

Informasinya, jumlah koleksi buku di perpustakaan umum saat ini sudah memiliki sebanyak 43.637 eksemplar dengan 14.600 judul. Sedangkan untuk perpustakaan keliling memiliki 7343 eksemplardengan 2.362 judul, sementara untuk rumah baca jumlah koleksi bukunya mencapai 18.459 eksemplar dengan 3.994Judul yang meyebar di lima rumah baca, diantanya Rumah baa Di Kecamatan Kalianget, Kecamatan Talango, Kecamatan Dasuk, Kecamatan Batang Batang dan Kecamatan Guluk Guluk.

Sedangkan jumlah pengunjung selama tiga tahun selalu meningkat setiap tahunnya, terbukti dari tahun 2011 jumklah pengunjung mencapi 5.889 orang, tahun 2012 sebanyak 11.869 dan 2013 sebanyak 15.431 pengunjung. Sementara dilihat dri jumlah pengunjungsetiap tahunnya, sampai akhir tahun 2014 diprediksi mencapi 17.000 pengunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO